Mohon tunggu...
RIZKY AMALIAPUTRI
RIZKY AMALIAPUTRI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

220910101140

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengertian Urgensi dan Organisasi Pendidikan Kewarganegaraan

30 September 2021   02:21 Diperbarui: 30 September 2021   02:29 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam hidup, seringkali banyak hal-hal abstrak dan mungkin tidak penting selalu saya pikirkan. Seperti mengapa saya terlahir di dunia, jika saya tidak ditakdirkan sebagai manusia, akan menjadi makhluk seperti apa saya di kehidupan lain. 

Jika saya tidak dilahirkan sebagai anak dari rahim ibu saya sekarang, apakah saya akan menjadi manusia dengan kehidupan yang lebih baik atau malah lebih buruk. 

Mengapa saya tidak dikarunia kecerdasan berpikir, iq yang tinggi dan tampang rupawan sejak lahir. Kenapa juga Indonesia menjadi tanah kelahiran. 

Banyak sekali pertanyaan yang muncul dalam benak dan berusaha mencari jawaban pula terhadap pertanyaan yang saya buat sendiri. 

Mungkin itu terlihat seperti saya sedang memikirkan hal receh dan terkesan tidak mensyukuri apa yang sudah dikaruniakan. Namun, menurut saya dengan kita memikirkan hal-hal tersebut, bisa menjadi sebuah refleksi bagi diri kita. 

Merenungkan apa yang telah terjadi dan menerima nya dengan pikiran lebih terbuka membuat saya lebih bersyukur lagi. Karena saya tau banyak manusia yang terlahir dengan kekurangan, kesulitan. 

Kita bisa merubah dan memperbaiki kehidupan kedepan tapi kita pun tidak bisa mengatur takdir yang sudah dituliskan. 

Kadang juga saya berpikiran, andai saya terlahir di negara maju, mungkin hanya berita-berita prestasi yang disiarkan di televisi, penemuan ilmiah, budaya yang dikenal penduduk dunia, fasilitas teknologi super maju dan lengkap. 

Negara sibuk mendukung para generasi nya untuk memajukan negara, tidak lagi terbebani para masyarakat yang menjadi sampah yang tidak bisa di daur ulang dengan sibuk mengeruk harta yang bukan miliknya dan mencuri hak-hak warga. Andai saja, saya terlahir dan merasakan bagian enaknya saja.

 Terlahir dan hidup sebagai rakyat Indonesia, bukanlah pilihan kita, melainkan seuah takdir. Kita juga tidak tau kapan dan dimana kita akan ditempatkan untuk hidup. 

Namun, jika saya terus membanding-bandingkan dan berandai-andai tentang hidup enak saja, rasanya hanya akan menanamkan penyakit dalam diri. 

Mengapa demikian? Jika kita memiliki sebuah mimpi, maka perlu rencana dan usaha untuk merealisasikan nya. Jika saya hanya diam dan merenung terjerat dalam angan-angan saja, sepertinya saya semakin tertinggal jauh di belkang.

Maka, seharusnya saya bersyukur dan sangat bangga terlahir di tanah air Indonesia. Ind nesia pun bisa mengalami perubahan dan kemajuan, dan tidak kalah saing. 

Banyak nilai-nilai positif dan keunikan di dalam Indonesia yang tidak terlihat bahkan dipandang sebelah mata. Padahal, banyak sekali negara lain yang kagum dan mengakui kekuatan Indonesia. Sangat penting bagi kita, untuk menanamkan rasa cinta tanah air sejak dini.

Indonesia memiliki banyak hal di berbagai bidang untuk dikembangkan. Salah satu nya Indonesia memiliki banyak sektor sumber daya alam yang dapat dikembangkan secara masal dan aktif. 

Lalu mengapai sampai sekarang Indonesia masih belum menjadi negara maju seperti Singapura, Jepang dan Korea. Apakah pemerintah tidak melakukan usaha-usaha mengembangkan sumber daya alam sebagai upaya memajukan bangsa? Sumber daya melimpah, dan tenaga manusia juga banyak, lalu apalagi yang perlu dilakukan. Pendidikan.

Yap, menurut saya pendidkan menjadi salah satu hal yang paling vital disini. Mengapa demikian? Coba bayangkan, dari hal yang paling dekat dengan kita.  

Jika kita hendak membeli sayur seharga 3000 sedangkan uang kita 5000, maka kita berhak mendapat kembalian atas kelebihan uang itu, dengan cara menghitung. 

Disini ilmu matematika dibutuhkan meskipun dalam suatu bentuk yang sangat sederhana. Meskipun sederhana, tapi sangat berarti bagi kehidupan sehari-hari bahkan sangat fundamental. 

Coba saja bayangkan, jika kita tidak mengerti bahakan menguasai ilmu matematika dasar tersebut, mungkin kita mengalami  kerugian karena sering kali tertipu si penjual. 

Namun berbeda jika penjual berperilaku jujur, dia akan mengembalikan uangnya, jika tidak? Tentunya kita yang akan bangkrut. 

Dari situ kita bisa mersakan bahwa pendidikan turut menjadi hal yang sangat penting dan berpengaruh. Banyak yang mengatakan pendidikan formal tidak penting-penting amat, karena tidak dapat dipakai di kehidupan. 

Nah, disini saya akan membahas betapa penting nya pendidikan melalui  pengertian urgensi dan organisasi pendidikan kewarganegaraan.

Sebenaranya apa itu urgensi? Terasa tidak asing di telinga bukan. Yap, benar sekali. Kita sering mendengarkan kata ini, namun dalam bentuk asllinya. Urgensi berasal dari bahasa inggris yaitu kata urgent.

Jika diartikan dari bahasa inggris, urgent berarti mendesak. Sedangan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI ) urgent memiliki arti keharusan yang mendesak. 

Arti lainnya dari urgensi adalah hal sangat penting. Sama juga seperti pendidikan. Pendidikan bersifat sangat penting untuk dimiliki oleh tiap individu. 

Saya mengharapkan masyarakat Indonesia mendapatkan kesejahteraan dan hak-hak nya secara penuh juga mengurangi angka ketimpangan kesejahteraan sosial.

Di atas saya mengatakan bahwa mengapa Indonesia belum juga menjadi negara maju, padahal sumber daya alam kita sangat kaya, wilayah laut dan darat sangat luas. 

Disini saya berpikir bahwa terdapat masalah terkait sumber daya alam manusia. SDM sudah terpenuhi dengan melimpah, kuantitas manusia sebagai tenaga kerja pendukung pun sangt banyak.

Maka yang perlu diperhatikan adalah bagaimana dengan kualitas SDM nya. Tentunya kuantitas saja tidak dapat menjamin suatu pekerjaan dapat berjalan dengan lancar. 

Lalu bagaiman caranya mengatasi kualitas sdm ini? Ya, tentuya kita perlu melakukan usaha perbaikan terhadap manusia. Peningkatan kualitas salah satunya melalui pendidikan. Indonesia pun menerapkan kebijakan wajib belajar selama 12 tahun. 

Yaitu dari jenjang SD-SMP-SMA. Pemerintah juga banyak memeberi tunjangan dan beasiswa untuk menempuh pendidikan formal ini, dengan harapan seluruh lapisan masyarakat dari sabang sampai merauke dapat mengenyam pendidikan dengan layak. 

Dengan pendidikan, juga dapat membantu memberantas angka kebodohan dan buta huruf di Indonesia. 

Lalu, apakah pendidikan formal selama 12 tahun saja cukup? Dibilang cukup ya cukup, tapi lebih susah jika ingin bersaing di kancah yang lebih serius dan luas. Lalu apa lagi yang perlu dilakukan? Soft skill.

Yap, soft skill merupakan hal yang mengambil peranan besar dalam kehidupan, seperti penerimaan staff atau karyawan dalam bekerja. 

Banyak sekali lulsan mahasiswa yang lulus dengan ipk sempurna, namun sulit untuk mendapat pekerjaan yang diinginkan. Perusahaan juga membutuhkan karyawan dengan memiiki banyak kemampuan soft skill. 

Sebenarnya apa saja sih yang ada di dalam soft skill? Diantaranya adalah kemampuan public speaking, bersosialaisasi, berorganisasi, persuasi, negosiasi dll. Lebih baik lagi jika kita unggul dalam keduanya. Kita pun tetap harus menjadi mansia dengan growth mind dan selalu berorientasi kedepan.

Dalam menjalankan visi misi, akan lebih mudah jika melalui suatu media. Salah satunya melalui organisasi. Organisasi merupakan suatu media atau wadah menampung aspirasi dan juga bakat-bakat yang kita miliki, juga untuk mencapai tujuan bersama yang telah disepakati. Sebagai generasi muda harapan bangsa, tentunya wajib bagi kita untuk mengahrumkan bangsa. 

Seperti yang sudah saya katakana diatas, sangat penting untuk menanamkan rasa cintah tanah air. Jika rasa tersebut sudah terpatri di dalam diri, kita akan memiliki semangat yang kuat dan bekerja keras. 

Saya menemukan salah satu pemuda Indonesia yang berhasil mendirikan sebuah organisasi, yang menampung para gen z dalam mengasah skill dan mengembangkan bakat nya terkhusus akademik dan public relation, baik kacah nasional sampai internasional.

Jika masyarakatnya atau sumber daya manusia nya memiliki kualitas dan kemampun yang luar biasa, diringi oleh organisasi sebagai wadah para pemuda dalam mewujudkan aksinya dan mendukung kegiatan pengembangan, maka terjadi suatu keseimbangan. 

Jika sudah tercipta keseimbangan, maka akan lebih mudah lagi bagi kita, rakyat Indonesia dalam menjalankan usaha memajukan bangsa. Kita akan memiliki kekompakan karena masing-masing individu sudah dibekali rasa cinta tanah aiar yang kuat.

SDM dan organisasi sudah berkualitas, maka akan lebih mudah lagi kita dalam mengembangkan sumber daya alam Indonesia dan memberikan keuntungan bagi negara dan masyarakatnya tanpa adanya eksploitasi. 

Indonesia dapat tampil di panggung dunia dengan SDM yang sangat berkualitas dan berorientasi kedepan. Indonesia dapat menjadi negara pemasok beras terbesar, pariwisata terbaik dan masih banyak lagi prestasi yang kita dapat.

Saya juga terinspiasi oleh beberapa negara di Asia seperti Singapura. Mereka bukanlah negara yang luas dan memiliki sedikit lahan tanah untuk ditanami, namun mereka berorientasi kedepan dan menciptakan hal-hal baru. 

Seperti melakukan penanaman tumbuhan di dalam ruangan secara bertingkat. Dimana mereka dapat memanfaatkan luas ruangan seluas 30 meter, dan mendapat kentungan seperti menanam padi ber hektar-hektar. 

Korea Selatan juga dapat dijadikan contoh, dimana mereka menyadari tidak banyak SDA yang dapat dijadikan tombak untuk meamajukan negara. 

Sehingga mereka mengoptimalkan SDM dan berhasil mencuri perhatian dunia. Seperti budaya nya yang sangat diminati banyak negara yaitu kpop, juga teknologi nya yang sangat raksasa yaitu Samsung.

Perkuat rasa cinta tanah air dan selalu berjuang hingga titik terakhir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun