"Gurih, manis kelapa dan durian, hangat karena abis dibakar," begitulah kata orang Aceh yang suka makan Puloet Bakar.
Sebagian daerah pasti punya satu cemilan ringan ini, namanya Puloet Bakar atau gampang ucapnya sebut saja Pulut Bakar. Tapi setiap memiliki cara berbeda menyajikan Pulut Bakar. Misalkan di Medan, Pulut Bakar biasanya otentik saja, tidak ada di campur dengan kelapa ataupun isian lain-lain, cuma Pulut yang dibalut dengan duan pisang kemudian dibakar. Tapi, rasanya bukan main.
Nah, kalau di Aceh setiap Kabupaten/Kota pasti memiliki ciri khas sendiri dari segi rasanya, bukan karena isiannya tapi memamng rasanya berbeda. Misalkan, di Kuta Cane rasa Pulut Bakar disana sedikit ada rasa pahit gosong karena dibakar, ditambah sedikit rasa manis gula aren atau sejenisnya. Tapi, didalamnya isian berbeda, bisa saja kelapa parut warna putih ataupun lainnya.
Kalau di Aceh Utara, Pulut Bakar ini biasanya lebih original rasanya. Manis dari rasa Pulutnya. Kalau ditanya isiannya sudah pasti Kelapa parut muda yang sudah difermentasi dengan Gula Aren. Rasanya bukan main, apalagi dicicip dengan kopi Sanger. Sudahlah, ngunyah saja mulutnya.
Nah, Pulut Bakar sendiri sudah menjadi sebuah ciri khas bagi orang Aceh, tidak hanya mudah di temukan di warung-warung kopi Aceh, tapi Pulut Bakar sudah menjadi makanan Khas Aceh. Baru-baru ini banyak sekali para pelaku usaha makanan yang mulai menvariasikan rasa ataupun isian dari Pulut Bakar.
Ada yang mengisi isiannya pakai buah Durian, Keju, Coklat, Daging, dan masih banyak lagi. Tapi rasanya tetap sama saja, manis, gurih, ada kres..kres..kresnya karena mengeras dari dibakar. Sebenarnya, pulut ini tidak dibakar, melainkan di panggang diatas bara Api, tapi namanya saja yaitu Pulut Bakar.
Pada umumnya, Pulut Bakar selalu hadir dalam acara-acara adat Aceh, seperti Peusijuk Sawah, ataupun kenduri-kenduri (Pesta atau perayaan) ringan yang biasa diadakan oleh masyarakat di desa-desa.
Seiring berjalan waktu, Pulut Bakar ini sudah jarang nampak di perayaan-perayaan tertentu, karena sudah modernnya makanan kekinian. Kalau kalian merupakan orang Aceh dan lahir di tahun 80-an, pasti akan sangat merasakan kentalnya adat dan makanan khas jaman Tempo Doelo..Pulut Bakar salah satunya.
Mudah sekali menemukan makanan unik yang satu ini, kalau ke Aceh mainlah ke warung kopi yang ada di kampong-kampong, pasti akan sangat mudah menemukannya, dan rasanya pasti sudah sangat otentik sekali. Jika ingin rasanya bervarian, umumnya isian buah durian, mudah ditemukan di warung kopi yang ada di perkotaan.
Silahkan berburu para warga...