Setelah menempuh perjalanan selama 15 menit, saya tiba di pelabuhan Tanjung. Di sana saya dihadapkan dengan dua pilihan, yaitu kendaraan diparkir di pelabuhan atau ikut dibawa dan dinaikkan ke atas kapal. Parkir di pelabuhan akan dikenakan biaya Rp. 5.000,- sedangkan untuk dibawa di atas kapal akan dikenakan biaya tambahan Rp. 5.000,-. Untuk biaya menaiki sampan atau kapal untuk menyeberang pantai Sembilan sendiri sebesar Rp. 10.000,-. Dan perlu kalian ketahui, jam penyeberangan sampan atau kapal ini dari jam 06.00 - 16.00 WIB.
Saat penyeberangan, kapal yang saya naiki ini ditemani dengan ombak yang tidak terlalu bersahabat, cuaca yang tidak terlalu panas, dan kesejukan udara yang menyentuh seluruh tubuh dengan kemanjaan. Beda cerita dengan saya, saya ditemani penduduk lokal yang mau pulang ke rumahnya dan wisatawan-wisatawan seperti saya yang ingin merasakan keindahan di pantai Sembilan.
Ada kejadian yang membuat saya kagum dengan perilaku penduduk lokal saat berada di sampan. Di samping saya, ada wisatawan Ibu-ibu yang erat memegang tangan saya. Dia begitu ketakutan karena ombak sering menghantam kapal dengan keras. Dia banyak mengucapkan Istighfar dalam perjalanan dan dia berkata bahwa dia tidak mau naik kapal lagi. Ibu-ibu ini selalu bertanya kepada saya "kapan nyampek nya dek?" Ketika mendengar dan melihat Ibu-ibu ini, penduduk lokal dan co. Nahkoda berusaha menenangkan ibunya dengan menyanyikan lagu khas Madura. Serontak aku ikut bernyanyi dan sedikit menganggukkan kepalaku. Hal ini membuat ibu-ibu tadi menjadi lebih tenang dan santai.
Setengah jam telah berlalu, tampak dari kejauhan terlihat sebuah pulau yang mulai memamerkan keindahannya. Tak sabar hati untuk menapakkan kaki di atasnya.
Setelah sampai di pelabuhan Gili genting, Ibu-ibu yang tadi ketakutan, sekarang mengucapkan syukur Alhamdulillah, begitu pun juga aku karena sudah selamat sampai tujuan. Karena sepeda motorku diparkir di pelabuhan Tanjung, mau tidak mau  aku harus jalan kaki menuju ke tempat wisata yang kabarnya mirip dengan pantai di Hawaii. Sembari berjalan kaki, saya juga menyapa warga sekitar, mereka pun membalasnya dengan ramah.
Tiket masuk ke salah satu destinasi wisata Indonesia ini hanya seharga Rp. 5.000,-. Wow! Gak percaya? Langsung datang kesini dan buktikan aja sendiri. Harga tiket yang ekonomis, tidak sebanding dengan kenikmatan yang akan kita peroleh di sana, artinya kita hanya perlu mengeluarkan uang gopek, untuk menikmati keindahan-keindahan yang akan di pamerkan oleh pantai Sembilan ini.
Saat kalian memasuki tempat wisata ini, kalian akan melihat plang dengan bacaan "Swimming or Snorkling Yes, Bikini No". Ini nih yang membuat saya bangga jadi orang Sumenep dan kagum dengan pengelola tempat wisata ini, budaya yang mengharuskan semua orang memiliki sopan dan santun baik dari sikap maupun busana, di pantai Sembilan ini melarang wisatawan lokal dan mancanegara untuk mengenakan bikini. Jika ada wisman yang tetap nekat berbikini, maka petugas akan langsung menegur dia.
Buat kalian yang lupa atau tidak membawa bekal makanan dan minuman, tenang!. Di sepanjang pesisir pantai sudah banyak toko makanan dan minuman lokal yang siap kamu santap, dan harganya pun ekonomis. Yakin? Gak mau kesini? Pikir lagi deh.