makanan bergizi merupakah hal penting yang harus dipenuhi oleh semua manusia. Manusia membutuhkan makanan yang telah dikelola dengan baik agar dapat bermanfaat bagi tubuh. Terlebih lagi pada anak-anak usia dini yang memerlukan gizi seimbang untuk dapat menghindari masalah kesehatan dan mempersiapkan masa depan yang sehat untuk dirinya.
AsupanAnak-anak kita tentu banyak menghabiskan waktu di sekolah. Namun, harus diingat bahwa makanan/jajanan di sekolah dapat menjadi suatu masalah besar untuk kesehatan si buah hati. Direktorat Sekolah Dasar (2022) mengungkapkan status gizi anak usia Sekolah Dasar (SD) dari hasil Riskesdas tahun 2018 bahwa 1 dari 4 anak usia Sekolah Dasar (SD) tergolong pendek stunting, 1 dari 10 anak tergolong kurus, 1 dari 4 anak tergolong anemia, dan 1 dari 5 anak tergolong gemuk. Masalah kesehatan anak ini dapat terdiri dari beberapa faktor, salah satunya yaitu faktor asupan yang tinggi gula, kurang serat, kurang natrium, tinggi lemak, dan lain sebagainya.
Jajanan di sekolah yang tidak jelas cara pengelolaannya merupakan penyumbang asupan gizi buruk pada anak-anak sekolah. Jajanan seringkali ditemukan pada lokasi yang berada di pinggir jalan, dekat pembuangan sampah atau saluran air yang dapat terkontaminasi dengan binatang/serangga pembawa penyakit seperti makanan yang dihinggapi lalat, dan dapat terkontaminasi dengan debu. Apabila mengkonsumsi makanan ini, maka dapat terjadi diare yang di derita oleh anak tersebut. Selain itu penyalahgunaan bahan kimia seringkali ditemukan pada suatu jajanan anak. Seperti jajanan yang menarik dengan warnanya yang benderang merah menyala hingga menggugah selera. Padahal makanan tersebut sudah mengandung zat pewarna seperti Rhodamin B, Methanyl Yellow, serta zat-zat pengawet lainnya seperti formalin atau boraks.
Maka dari itu penting sekali untuk menjaga asupan makanan buah hati kita. Orang tua dirumah mungkin bisa mencegah anak di sekolah untuk mengurangi konsumsi makanan tidak sehat seperti membekali anak-anaknya sesuai dengan slogan “ISI PIRINGKU” yang dicetuskan oleh Kementerian Kesehatan. Pedoman ini mengampanyekan untuk konsumsi makanan sesuai pedoman gizi seimbang. Dalam satu piring setiap kali makan, setiap piring diisi dengan sayur dan buah, sedangkan setengah lainnya diisi dengan makanan pokok, dan lauk pauk.
Dengan memerhatikan asupan makanan dan gizi yang baik untuk sang buah hati, menerapkan program-program kesehatan yang dipromosikan pemerintah maupun layanan kesehatan setempat, serta mencegah dan mengedukasi anak untuk menghindari mengkonsumsi makanan/jajanan tak sehat yang sudah bisa terlihat secara visual dan tekstur makanan, diharapkan dapat menjaga kesehatan anak sehingga tidak menimbulkan penyakit akibat makanan (food borne disease).
Ditulis oleh:
Rizkyah Putri Amalia
02230200028
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H