Mohon tunggu...
rizkyagustino
rizkyagustino Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa /UIN Sunan Kalijaga

saya sangat suka membaca mengenai topic ,teknologi ,kebudayaan,dan geografi . Hobi saya membaca novel fantasy ringan .Saya ingin melatih kemampuan saya dalam menulis .

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Dinding-Dinding Yang Memudar:Jejak Tradisi Gedek Di Tengah Arus Modernisasi

14 Desember 2024   11:50 Diperbarui: 14 Desember 2024   11:50 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pemerintah dan organisasi masyarakat perlu turut serta dalam mendukung pelestarian gedek, baik melalui edukasi maupun penyediaan insentif untuk mempertahankan penggunaan bahan-bahan tradisional dalam konstruksi. Jika tidak, kita akan kehilangan salah satu elemen penting dari warisan budaya yang memperkaya identitas kita sebagai bangsa yang berakar pada alam dan tradisi.

Penggunaan gedek yang semakin jarang di masyarakat mencerminkan perubahan yang lebih besar dalam cara kita memandang kehidupan dan budaya. Meskipun modernisasi menawarkan banyak manfaat, kita juga perlu mempertimbangkan pentingnya menjaga warisan budaya seperti gedek bambu. Bukan hanya sebagai simbol masa lalu, tetapi juga sebagai bentuk kearifan lokal yang bisa diadaptasi dalam konteks kehidupan yang lebih berkelanjutan di masa depan.

                                                                                                            

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun