Upgrade merupakan film yang memiliki genre science-fiction (fiksi ilmiah) selain bertemakan fiksi ilmiah film ini juga memiliki genre yang bisa dibilang horor bukan karena terdapat hantu atau hal-hal mistis lainnya tetapi karena di dalam film ini terdapat adegan-adegan yang cukup brutal dan mencekam. Film sangat cocok bagi orang yang gemar menonton film yang bertemakan masa depan atau film horor.
Film yang disutradarai oleh  Leigh Whannel ini memiliki cerita, CGI, akting, dan musik yang sangat bagus tetapi banyak orang yang tidak mengetahui tentang keberadaan film ini. Karena banyak orang yang tidak mengetahui, film ini dianggap sebagai film yang underrated karena banyak orang yang menaggap bahwa film ini layak untuk lebih dikenal secara luas
Bujet produksi film ini hanya memiliki dana sebesar 5 juta USD yang mana untuk kategori film Hollywood bujet tersebut bisa dibilang rendah atau kecil.Â
Meskipun memiliki bujet yang kecil film ini tetap dapat menampilkan CGI, visual dan cerita yang bagus sehingga  kualitasnya tidak kalah dengan film produksi Hollywood  lainnya yang memiliki dana produksi lebih besar dari film ini, sehingga film ini dapat  meraih keuntungan yang cukup besar yaitu sebanyak 17 juta USD.
Film ini berlatar belakang di masa depan yang mana teknologi sudah sangat canggih dan terdapat pada setiap aspek kehidupan manusia mulai dari mobil yang sudah bisa berkendara dengan sendirinya, sistem artificial intellegent di dalam rumah, dan lain sebagainya. Meskipun seperti itu tokoh utama dalam film ini merupakan seseorang yang berkepribadian kuno dan cenderung menolak penggunan teknologi yang canggih.Â
Tokoh utama film Upgrade Grey Trace yang diperankan oleh Logan Marshall-Green berpofesi sebagai montir mobil antik karena dia tidak ingin dirinya berdekatan dengan teknologi yang canggih. Hal tersebut sangat bertolak belakang dengan istrinya yaitu Asha Trace yang diperankan oleh Mellaine Vallejo yang merupakan seorang pegawai di sebuah pabrik teknologi dan senjata yang ternama.
Suatu ketika Grey memiliki pelanggan yang tertarik dengan salah satu mobil antik yang dikerjakan olehnya dan berniat untuk membelinya. Grey yang antusias dengan ketertarikan pelanggan tersebut dengan semangat mengantar mobil antik tersebut ke rumah pelanggannya bersama istrinya.
Selesainya melakukan transaksi dengan pelanggannya Grey ditawarkan sebuah alat bernama STEM yang merupakan sebuah chip dengan artifical intellegence yang sangat canggih dan dapat meningkatkan kecerdasan, kekuatan, kecepatan, dan rifleks seseorang dengan cara menanamkan STEM pada bagian tulang belakang seseorang.
Bukannya menerima tawaran tersebut Grey justru menolak secara mentah-mentah tawaran pelanggannya yang merupakan seorang visioner ternama. Hal tersebut dilakukan Grey karena dia menganggap bahwa manusia jauh lebih unggul dari semua teknologi dan tidak akan ada teknologi yang dapat melebihi manusia sampai kapan pun.
Setelah menolak tawaran tersebut Grey dan Trace bergegas pulang menuju rumah mereka menggunakan sebuah mobil yang bersistem otomatis milik istrinya.Â