Mohon tunggu...
Rizkya Bunga
Rizkya Bunga Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Budalo malah tak dudui dalane metu kono belok kiri lurus wae

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pengasuhan yang Baik dan Pencegahan Depresi bagi Si Kecil

23 Oktober 2019   15:30 Diperbarui: 23 Oktober 2019   15:35 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: http://duniaamerahh.blogspot.co.id/

Depresi jadi salah satu masalah mental yang sering dianggap remeh oleh beberapa orang. Sebagian besar orang mengira kalau depresi hanya dialami orang dewasa saja namun tidak. Padahal faktanya tak demikian. Depresi juga dialami anak-anak. Jika tidak mendapatkan penanganan dari orang tua yang tepat, depresi bisa berdampak buruk pada kesehatan mental si kecil di kemudian hari.

Efeknya dari depresi  juga bisa sangat fatal. Tengok saja beberapa kasus bunuh diri di Indonesia yang dilakukan anak-anak, awalnya berasal dari kondisi depresi yang tak tertangani. 

Si kecil dengan gangguan kesehatan mental akan kesulitan menyesuaikan diri dengan lingkungan yang barudan sekitar mereka. Ketika dihadapkan pada situasi yang tidak mengenakan, si kecil akan merasa kesulitan dan tidak menutup kemungkinan berujung pada keputusannya yaitu bunuh diri. ada berbeapa pengasuhan yang baik buat si kecil:

Pola Asuh
Menurut psikolog Intan Erlita, menuturkan depresi anak bisa dihindari jika orang tua menerapkan pola asuh yang tepat. Latar belakang pengasuhan masa kecil memiliki peran yang besar. Pola asuh ini juga penting bagi si kecil untuk masa kembeng si anak.

Pembentukan karakter bagi anak
Si kecil  yang memiliki karakter kuat akan mencari solusi terbaik ketika mendapatkan pengalaman yang tidak menyenangkan. Dukungan orang tua juga sangat diperlukan di setiap kali anak mendapati kesulitan.

Jangan sampai sang si kecil justru malah berlari ke orang lain dan mendapatkan dukungan yang salah ketika menemui masalah. Jika anak tidak mendapat dukungan yang tepat baik dari orang tua maupun lingkungan, maka psikolog atau psikiater menjadi solusi yang bisa dicoba bagi orang tua yang memiliki anak yang mempunyai masalah.

Ajarkan Keahlian Ini Agar si kecil Bisa Mengontrol Stres
Sama seperti orang dewasa anak-anak mengalami perubahan perasaan. Mereka bisa merasa bosan, cemas, sedih, kecewa, malu, dan takut. Orang dewasa yang memiliki kematangan psikologis cenderung tahu bagaimana mengontrol perasaan-perasaan tersebut.

Sementara anak-anak, cenderung belum bisa mengontrol dan mengelolanya dengan cara yang baik dan sehat. Penting untuk mengajari mereka keterampilan menghadapi ketakutan, menenangkan diri, dan menghibur diri.

Suoaya si kecil tidak mudah stres ajak ke taman hiburan supaya mereka tidak memikirkan masalah yang mereka hadapi. Pentingnya bagi si kecil luangkan waktu anda (para orang tua) untuk mendengarkan anak curhat masalah atau kegiatan mereka sehari ini.

Mengelola Emosi
Kemampuan mengelola emosi dengan sehat, Misalnya, jika si kecil sudah merasa stres dengan sekolah barunya, apakah orang tua akan mengajarkan keterampilannya untuk mengelola stresnya dengan baik atau memberitahunya bahwa ia dapat pindah ke sekolah lain?

Hal pertama yang bisa diajarkan adalah mengajarkan anak mengenali emosinya. Apakah ia tertekan, sedih kecewa, tersudut atau perasaan lain. Pastikan si kecil tahu hal yang sedang dirasakannya. Dari kecil anak harus di ajarkan untuk beradaptasi dengan lingkungan barunya. Supaya mereka tidak mudah stress dengan lingkungan baru, ajarkan anak pentingnya bersosialisasi dengan teman sebanyanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun