Konstruksi Sosial Terhadap Perempuan
Baik secara kultural maupun sosial, ciri biologis seorang perempuan direpresentasikan sebagai sosok yang lamah dan lembut, keibuan, serta perasaan emosional yang kuat.Â
Didalam sebuah kehidupan, tak jarang ditemui sebuah marginalisasi pada perempuan yang  menunjukkan bahwa perempuan memiliki kedudukan lebih rendah daripada laki-laki, dianggap sebagai warga kelas dua, atau dalam bahasa jawa dikenal dengan sitilah "konco wingking", perempuan dianggap hanya menduduki peran yang bersifat marginal atau domestik.Â
Perempuan juga dianggap sebagai makhluk yang sangat indah, karena ia dianggap lebih mampu menunjukkan sesuatu dengan melibatkan emosional sehingga membuat pada lelaki kagum ecantikaakan keindahannya, hal itulah yang menjadi salah satu sebab banyaknya pengusaha yang memilih model-model perempuan yang tubuhnya digunakan untuk mengiklankan sebuah prduk kecantikan.
Bentuk Eksploitasi Tubuh Perempuan Dalam Sebuah Iklan Produk Kecantikan
iklan merupakan suatu yang lazim ditemui dalam kehidupan bahkan menajadi persoalan  wajib bagi para pengusaha sebagai ajang perkenalan dan promosi akan sebuah produk, tanpa adanya iklan maka akan sangat sulit untuk sebuah produk dapat dikenal dikalayak luas apalagi menjadi pangsa pasar diranah nasional ataupun global. Iklan memegang peranan yang sangat pentig bagi keberhasilan pengusaha, untuk itu mereka berlomba-lomba menciptakan iklan semenarik mungkin salah satunya dengan menggunakan perempuan sebagai media penariknya.Â
Perempuan dengan fisik yang dianggap cantik sesuai dengan strandar masyarakat dinilai mampu menarik perhatian audiens yang ditargetkan.Â
Menurut pengamatan yang menjadi ralitas dilapangan bahwa seorang perempuan dapat diklaifikasikan cantik apabila berkulit putih, rambut yang panjang, badan langsing, bentuk muka yang cantik, dan tinggi badan yang proporsional sedangkan perempuan dapat dikatakan kurang sempurna bila memiliki kulit yang gelap, berambut keriting, tubuh gemuk, dan juga pendek.Â
Standar kecantikan yang diterapkan oleh para perempuan dan telah menjadi sebuah tolak ukur cantik atau tidaknya seorang perempuan membuat kaum perempuan sendiri mulai tidak percaya diri dengan penampilannya, tak jarang dari mereka yang melakukan berbagai cara bahkan cara-cara yang ekstrim agar mendapat sebuah pembenaran bahwa mereka cantik terutama oleh para laki-laki.Â
Iklan produk kosmetik dipastikan menampilkan model iklan dengan fisik yang cantik sesuai strandar kecantikan yang berlaku, sehingga banyak perempuan lain sebagai audiensnya merasa harus mengikuti apa yang dianjurkan pada iklan yang mereka lihat. Berikut ini merupakan salah satu contoh iklan yang memanfaatkan perempuan untuk media promosi :
Gambar 1.1