Ngomongin soal uneg-uneg menulis di Kompasiana, bagi saya rasanya ya nano-nano.
Ada suka dan ada dukanya, tapi lebih banyak terpacu adrenalinnya. Hehe, itupun entah masuk kategori suka atau duka.
Sebab, dalam timing waktu ketika menulis, kebetulan sempat menulisnya hanya pas ketika setelah berbuka puasa.
Selain karena aktivitas lebih padat di pagi sampai siang, sore hari akhirnya cuma bisa berangan-angan saja. Nanti temanya ini, terus judul tulisan mau isi apa. Biasanya sebatas segitu.
Lalu, sehabis Magrib barulah mematangkan konsep tulisan. Setelah itu baru sempat menulis. Itupun belum jika terpotong waktu dengan tarawih sama cangkruk di serambi masjid.
Tapi, sekelumit permasalahan terkait nulis itu seketika terobati ketika tulisan sudah tayang. Tapi tetap sih, balik lihat lihat waktu juga, dag dig dug juga kalau tulisan sudah mau masuk hari berikutnya. Takutnya tidak ternilai, sehingga tetep kepikiran terus. Hehe.
Itulah sekelumit suka dan duka menulis di Kompasiana di event Ramadan kali ini. Lokusnya ya memicu adrenalin tapi hikmahnya tulisan semakin bisa berkembang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI