Nabi merupakan gelar yang diberikan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala kepada hamba-Nya yang beriman dan senantiasa mengerjakan amalan-amalan-Nya serta diperintahkan (melalui wahyu) agar mengajak kaum atau golongan tertentu supaya mampu mentauhidkan Allah.
Oleh karenanya istilah gelar yang diberikan adalah 'Nabi' yang secara bahasa berarti Pemberi Kabar atau Pembawa Kabar.
Dalam dunia Islam, gelar seseorang yang di nubuwatkan menjadi seorang Nabi jumlahnya ada sangat banyak. Hampir berjumlah sekitar 124.000 orang dan jumlah Rasul sekitar 315 orang. Akan tetapi yang wajib di imani berjumalh 25 Nabi dan Rasul.
Beda Nabi beda pula dengan Rasul. Jika Nabi, berarti ia di perintah melalui wahyu Allah untuk melanjutkan ajaran syari'at atau Risalah yang di emban dari Rasul sebelumnya, sedangkan Rasul adalah Nabi yang bertugas untuk membawa Risalah baru.Â
Di antara jumlah Nabi dan Rasul yang sangat banyak tersebut, ada sebuah kisah yang sangat mahsyur, yang mana pasti di antara pembaca sekalian pasti sudah banyak yang mengetahui kisah ini ketika masih kecil.
Terdapat kisah dimana Nabi Musa Alaihis Salam yang merupakan Rasul yang diutus oleh Allah Swt. kepada kaum Bani Israil, bertemu (berjumpa) dengan seorang Nabi yang tidak terdapat dalam kisah 25 Nabi dan Rasul.
Siapakah Nabi tersebut? Jawabannya ialah Nabi Khidir As. Nabi yang memiliki peranan yang sangat besar bagi Nabi Musa As. untuk mampu lebih memahami ajaran Allah dan lebih mampu menghayati setiap ajaran-ajaran Allah.
Lewat Nabi Khidir As., Nabi Musa As. juga belajar bahwa Diatas Langit Masih Ada Langit.
Atau artinya setiap apa yang kita pahami (ilmu) ternyata masih ada ilmu yang lebih tinggi diatasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H