Bagi saya, menonton anime menjadi aktivitas killing time selama Ramadan di rumah aja.
Bagaimana tidak, dengan keadaan pagebluk yang tidak jelas sampai sekarang ini memaksa jiwa masa kecil saya meronta-ronta untuk kembali merestorasi aktivitas favorit yang belum dituntaskan. Aji mumpung juga sebetulnya.
Seperti memori jangka panjang yang selalu tersimpan, untungnya masa kecil saya menyimpan banyak hal indah dengan salah satunya adalah menunggu acara kartun saat minggu pagi di waktu itu (maklum anak 90an pasti dunia kartunnya lebih kaya daripada anak jaman now).
Beda dengan sekarang yang tiap pagi cuma bisa lanjut tidur lagi. Dulu tidak ada alasan untuk tidak bangun pagi, selain berkesempatan menguasai televisi sampai terbitnya tayangan tinju di sekitar jam menjelang siang, juga ada kesempatan untuk jalan-jalan ke luar rumah dengan kawan-kawan masa kecil.
Karena aktivitas itu yang dulu pernah saya lakukan, maka saat dewasa kini ketika pagebluk melanda dan anjuran untuk beraktivitas di rumah saja, maka ya nonton anime menjadi pilihan terbaik bagi saya sembari menunggu waktu berbuka puasa ketika Ramadan kali ini.
Sebetulnya juga bukan hanya di Ramadan kali ini, Ramadan tahun lalu juga sama hanya saja bedanya dulu dengan sekarang ada pada kelonggaran aktivitas di luar rumahnya. Ehe.
Kalau ingat-ingat tahun lalu, agak ekstrim juga sebetulnya. Tarawih, tadarus dan aktivitas puasa lainnya dilarang di masjid, seandainya ke masjid pun ibadah juga harus berjarak. Intinya prokes ketat sekali.
Kalau saat ini Alhamdulillah sudah lumayan agak longgar, sehingga selain cuma killing time juga bisa melaksanakan ibadah puasa seperti sewajarnya.
Sehingga mengurangi beban killing time marathon anime saya, sebab lama-lama kalau cuma nonton anime terus juga penat. Ehehe.
Sekian dan tidak ada yang spesial jika aktivitas Ramadan hanya dilakukan di rumah aja.