Memasuki tanggal 21 April, kita mengenang peristiwa perjuangan R.A Kartini dalam membela dan memperjuangkan hak-hak keperempuanan di negeri ini. Spirit perjuangannya tak lekang oleh zaman, terpatri dalam benak segenap perempuan Indonesia sampai saat ini. Termasuk para kader-kader muda tangguh harapan umat, bangsa dan persyarikatan. Siapakah mereka? mereka tak lain dan tak bukan adalah para Ipmawati.
Ipmawati sendiri merupakan istilah yang merujuk pada sebutan anggota putri di Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM). Meski sifatnya bukan ex-officio seperti PII-Wati atau IPPNU. Bagi IPM sendiri, kedudukan Ipmawati lebih istimewa dibanding struktur fungsionalnya.
Biasanya memang para kader Ipmawati dari berbagai tingkatan pergerakannya dikenal lebih tas tes tas tes war wer war wer atau lebih sigap ketimbang para Ipmawan (sebutan untuk anggota putra dalam IPM) meskipun bisa dibilang untuk skala usianya masih tingkatan pelajar. Namun, justru karena dimulai dari dini ini, semoga ke depan dapat menghasilkan gerakan perempuan yang nyata, berdaya dan mampu menjadi perempuan-perempuan Indonesia yang berkemajuan lewat semangat perjuangan Kartini dan Nyai Walidah.
Sebagai penutup, karena saya bersama para Walidah muda atau Ipmawati Sedati ini bertempat tinggal dan beraktifitas di Sidoarjo. Semoga kelak dapat berkegiatan di Cordela Inn Sidoarjo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H