Yang Ketiga, Solidaritas Sosial
Dengan berlapar-lapar saat puasa, diharapkan empati dan solidaritas kita terhadap kaum dhuafa menjadi semakin kuat. Utuk itulah kita diperintahkan untuk banyak-banyak bersedekah di bulan Ramadan.
Di samping itu, di akhir Ramadan kita juga diperintahkan untuk menunaikan zakat fitrah, sebagai bukti bagi empati dan solidaritas kita tersebut.
Yang Keempat, Munajat dan Pendekatan Diri Kepada Allah
Amalan utama di bulan Ramadan ialah qiyamul lail. Dengan qiyamul lail, kita diajak untuk bermunajat dan berusaha untuk mendekatkan diri kepada Allah agar kita mendapatkan kecintaan dan karunia-Nya. Qiyamul lail merupakan sholat yang paling utama sesudah sholat fardhu.
Amalan utama yang lain ialah beritikaf, utamanya pada sepuluh hari yang terkahir. I'tikaf merupakan sarana munajat dan pendekatan diri kita kepada Allah dengan cara berdzikir dan berdo'a kepada Allah di rumah-Nya (Masjid). I'tikaf merupakan bentuk keterikatan seorang muslim pada masjid. Orang-orang yang terikat pada masjid merupakan sebagian dari mereka yang akan mendapatkan naungan Allah pada hari akhir nanti. Masjid sendiri juga merupakan pusat aktivitas umat Islam.
Itulah beberapa di antara nilai-nilai Ramadan yang merupakan bekal bagi kita dalam menapaki hari-hari kita. Bekal taqwa yang kita bawa dari Ramadan harus kita jaga sepanjang waktu, dimanapun juga dan dalam kondisi yang bagaimanapun juga. Kita harus senantiasa istiqomah berada diatas jalan taqwa sampai kita dipanggil dalam sebaik-baik keadaan.