Cerita Fabel, Wakwaw Sang Pujangga Penjaga Hutan
Oleh : Rizky Hidayat
Di suatu danau kecil seberang Kastil Roc, terdapat pemukiman bernuansa kumuh yang biasa disebut oleh penduduk kastil dengan sebutan Roman Swamp. Meski bukan nama aslinya, Roman Swamp dikenal sebagai pemukiman marjinal yang telah dua ratus purnama ditinggalkan oleh penduduk asli bangsa Roc. Kini, hanya beberapa gelandangan dan berandal-berandal kampung yang menempati pemukiman tersebut. Dari pemukiman tak layak huni itu, sepuluh purnama sebelumnya lahir seorang prematur dari keluarga angsa yang tak disangka-sangka menjadi seorang pahlawan yang dapat menyelamatkan bangsa Roc. Wakwaw namanya.
Sejak lahir, Wakwaw terbilang sedikit prematur. Dari tiga telur yang dierami oleh Moly ibunya, hanya dua telur yang menetas tepat setelah 12 hari masa pengeraman. Desmond sang ayah nampak begitu cemas pada telur yang ketiga. Diberikannya beberapa waktu agar Moly kembali mengerami telur yang terakhir.
Tiga hari masa tambahan pengeraman telur tak kunjung memperlihatkan tanda-tanda akan menetas, mulai habis kesabaran Moly hingga akhirnya Desmond dan Moly sepakat memutuskan untuk membuang telur tersebut karena dianggap cangkang kosong tanpa berisi kehidupan janin. Maka, dibuanglah telur itu ke perapian kecil dekat ruang tamu. Kemudian malamnya sebelum istirahat, Desmond mematikan perapian dengan seember air. Dituanglah air tersebut ke dekat perapian, tapi apa yang terjadi? "DUAARRR !!" telur yang mereka anggap tak ada isinya meledak memuntahkan bayi angsa yang nampak lusuh karena terkena arang perapian.
Bergegas Desmond mengambil bayi itu seraya membentak Moly, "Moly cepat kesini, telur terakhir kita menetas !!" lalu Moly kemudian berlari tanpa melihat sekitarnya dan naas Moly kemudian menabrak Desmond dan bayi yang baru lahir tersebut jatuh dari pangkuan Desmond dan terlempar kembali keperapian yang masih menyisakan sedikit bara api. "Uwaaaaaak...!! Uwaaaaw...!!" sontak tangis bayi angsa itu sembari kaki dan tangannya berjingkat memadamkan kobaran disekitar tubuhnya. Spontan pula Desmond dengan sergap langsung mengambil bayi itu dan membantunya memadamkan kobaran disekitar tubuh bayinya.
Singkat cerita karena habis jatuh tertimbun bara dan lahir secara mengejutkan, bayi tersebut di namai Wakwaw yang berarti kaget atau mengagetkan. Sepuluh tahun berselang pasca lahir. Wakwaw dan kedua saudaranya telah tumbuh besar, mereka mulai membantu kedua orangtuanya berdagang sayur di kota Pheasant, jantung dari pusat peradaban kastil Roc. Dua saudara Wakwaw, Obladi dan Oblada nampak kuat dalam mengangkat barang-barang dagangan orangtuanya sementara Wakwaw, mengangkat sebilah ranting saja kurang kuat karena ketika lahir ia terlahir prematur karena tubuhnya terbakar. Maka Desmond memerintahkan Wakwaw untuk tetap tinggal saja dirumah sendirian, kemudian berangkatlah kedua saudara dan kedua orangtuanya meninggalkannya. Wakwaw nampak kecewa dan sedih. Demi mengobati rasa sedihnya, ia kemudian meninggalkan rumah menuju hutan rawa disekitar Roman Swamp. Disinilah kisah heroik Wakwaw dimulai.
Saat berjalan menuju hutan rawa, Wakwaw memergoki segerombolan berandalan grizli tengah merusak rumah-rumah warga. Geng berandal grizli ini memang sedari dulu dikenal tukang todong dan tukang tabok jika keinginan mereka tak dituruti. Karena tabiat Wakwaw yang suka mengagetkan,ia spontan meloncat memergoki para berandalan grizli itu dan menantang mereka semua. Para warga yang diintimidasipun sontak juga kaget keheranan melihat aksi heroik yang dilakukan oleh Wakwaw itu. Apalagi, ternyata sasaran yang disasar oleh para gerombolan grizli ini adalah putri Wekwek yang ternyata tersasar dari kastil Roc.
Karena tau pula jika yang ditolong Wakwaw adalah seorang putri kerajaan. Maka Wakwaw bertingkah sok jagoan pula, meski ia nyatanya ketakutan setengah mati pula dengan para gerombolan grizli ini. Sebab tadi awalnya hanya spontanitas. Namanya juga 'wakwaw' (mengagetkan). Lalu pertkelahianpun terjadi. Tanpa disadari oleh seluruh penduduk Roman Swamp, meski terlihat cacat fisik atau dipandang sebelah mata, nyatanya ternyata Wakwaw menyimpan potensi keahlian terpendam yang ia miliki tanpa ia sadari pula. Ternyata kaki Wakwaw berbeda dengan tangannya yang kurang kuat memegang barang. Kakinya bak kaki garuda yang dapat menghantam bebatuan keras hingga hancur berkeping-keping.
Melihat keahlian bertarung itu, para grizli kewalahan dan akhirnya menyerah. Setelah itu Wakwaw diberi hadiah oleh sang taun putri dan diberi gelar Pujangga Penjaga Hutan karena jasanya menyelamatkan warga pemukiman dan putri Wekwek.