"Bangsa yang besar, adalah bangsa yang dapat menertawakan dirinya sendiri."
- Indro Warkop
Pada akhirnya, telah sampailah kita pada tantangan artikel humor. Tantangan dimana menulis lebih terkesan all out, lebih bernuansa komedi dan candaan, namun terkesan menertawakan tragedi. Hehe.
Yap, bagi saya, selera komedi yang berkesan itu muncul dari sebuah keresahan yang timbul karena adanya suatu tragedi. Dari tragedi terbitlah komedi. Gokil.
Kalau ditanya secara empirik, penulis memiliki pengalaman humor yang sangat banyak. Apalagi kenangan komedi di masa Ramadan, banyak sekali. Sebab kami (saya dan kawan-kawan saya) lebih memiliki intensitas perjumpaan waktu yang lebih sering. Mungkin jika diceritakan satu persatu bisa panjang sepanjang cerita nabi-nabi.
Namun, akan saya coba ringkas menjadi satu kisah seribu cerita dengan judul kisah "Nostalgila Ramadan Ala Skajal."
SKAJAL, Sekumpulan Anak Jail
Kami adalah SKAJAL, singkatan gangster dari Sekumpulan Anak Jail. Kumpulan anak-anak desa yang suka bikin iseng di desa Sedati. Terdiri dari enam personil. Saya sendiri, dan lima sohib saya. Naruto? heuheu.. kalah jail dia jika dibandingkan dengan kami. Bagaimana tidak, setiap kumpul akan selalu punya agenda untuk bikin ke-iseng-an secara spontan.
Sunyi, hiruk pikuk ketenangan kami pecah dengan senyapnya aksi kejailan. Apalagi kumpul pas bulan puasa. Senyapnya kita bagai ninja berbadan krupuk. Cepat tapi kriuk.