Sidoarjo - Untuk memperkuat wawasan di dunia usaha dan dunia industri, SMK Muhammadiyah 1 Taman adakan kelas inspirasi dengan mendatangkan tamu spesial dari negeri Sakura Jepang pada kamis (19/7/2018).
Mereka adalah Dr. Tuswadi, seorang ilmuwan muda Indonesia yang berhasil menempuh pendidikan tinggi S-2 dan S-3 nya di Jepang serta Dr. Fujikawa Yoshinori, peneliti waku pro dari Hijiyama University.
Kedatangan tamu spesial ini disambut meriah oleh para siswa dan guru SMKMITA, Bu Erma selaku Kepala Sekolah mengungkapkan "dengan adanya kunjungan ini semoga siswa siswi sekolah kami, atau bahkan para pengajar kami dapat terinspirasi untuk bisa melanjutkan studi dan magang ke Jepang".
Diikuti oleh seluruh siswa, guru, beserta beberapa undangan perwakilan dari sekolah-sekolah di lingkungan sekitar SMKMITA. Dr. Tuswadi menyampaikan peluang belajar orang Indonesia untuk dapat belajar ke Jepang adalah sangat besar.
Belajar di Jepang, menurut dia, terbuka lebar untuk orang Indonesia. Hal terpenting yang wajib dikuasai disana adalah komunikasi bahasa Jepang, juga penting untuk diperhatikan adalah masalah kedisiplinan. "Orang Jepang itu punya karakter disiplin tingkat tinggi, maka apabila kita orang Indonesia mau belajar kesana, jangan malas dan harus disiplin juga" imbuhnya.
Penyampaian dilanjutkan oleh Dr. Fujikawa. Beliau menuturkan bahwa belajar bahasa Jepang itu mudah, yang sulit adalah belajar memahami tulisan Jepang. Sebab di Jepang ada tiga tulisan yang perlu untuk dimengerti, yakni hiragana, katakana, dan kanji.
Selanjutnya Dr. Fujikawa menjelaskan perihal kebudayaan dan peradaban di Jepang. Hampir sama dengan Indonesia, Jepang adalah negara kepulauan, di Jepang budaya asli sangat beragam dan tidak terkikis oleh perkembangan global. Sehingga apabila mendapat kesempatan ke Jepang, nantinya akan sangat terhibur dengan budaya aslinya, ketika dirayakan di tiap hari perayaannya.
Jepang juga merupakan negara industri dan teknologi yang sangat maju, maka perlu anak-anak Indonesia untuk belajar ke Jepang dan mengadopsi kemajuan industri dan teknologi untuk dikembangkan di Indonesia.
Sebelum menutup pembicaraan, Dr. Fujikawa menyampaikan perbedaan antara Jepang dan Indonesia dari sudut pandangnya. Sambil tersenyum beliau mengatakan, "hanya sedikit perbedaan antara Jepang dan Indonesia, yang paling simpel adalah disana samui atau dingin dan disini kamui atau panas".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H