Base Erosion and Profit Shifting (BEPS) merupakan kegiatan perpindahan dan pengurangan basis pajak oleh perusahaan multinasional untuk menghindari atau mengurangi kewajiban pajak yang seharusnya mereka bayar. BEPS sendiriÂ
 menggunakan strategi dan taktik untuk memanfaatkan perbedaan dalam sistem perpajakan antar negara, praktek tersebut anatara lain transfer pricing, penggunaan perusahaan cangkang (Shell Companies), penyalahgunaan perjanjian penghindaran pajak berganda, serta penyalahgunaan peraturan perpajakan yang berbeda dalam berbagai yuridiksi.Â
Mengapa anti BEPS is important? menurut saya karna tidak semua negara menjadi anggota Orginization for Economic Co-operation and Development (OECD). Sebagai warga negara Indonesia saya sangat miris ketika melihat informasi mengenai sebuah perusahaan yang beroperasi di Indonesia tetapi lebih memlihih membayar pajak di negara lain. pajak adalah sumber pembangunan untuk sebuah negara, jadi memang sudah seharusnya perusahaan yang beroperasi dan berdomisili di negara tersebut juga wajib membayar pajak di negara tersebut. Memang sebuah persaingan antar negara untuk memikat investor agar dananya masuk ke negara tersebut juga penting, disitulah harus dutemukan titik keseimbangan antara kebijakan Ekonomi dan kebijakan Fiskal.Â
Memanfaatkan BEPS memang bisa jadi legal, tapi menurut saya tidak bermoral, apalagi hal tersebut dilakukan oleh pengusaha yang juga penguasa sebuah negara. krisis moral mungkin sudah mulai tampak ketika nama-nama pejabat terpampang pada panama papers atau pandora papers.Â
Sebagai seorang pengusaha memang profit dan kekayaan adalah prioritas utama, tetapi moral harus diletakkan diatas itu.Â
Sebagai penutup, saya pribadi berharap, anti BEPS ini bisa membawa keadilan bagi negara-negara yang menjadi domisili perusahaan-perusahaan tersebut, sehingga bukan hanya perusahaan dan pengusaha yang untung, tetapi negara juga mendapatkan keuntungan dari pembayaran pajak.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI