Senin, 20 Januari 2025 --- Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang tengah merebak di berbagai daerah menjadi ancaman serius bagi peternak. Di Desa Glinggangan, Dusun Kuncen, seorang peternak sapi bernama Pak Wito berinovasi dengan menggunakan ramuan tradisional berupa bubuk kunyit dan temulawak untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh sapi.
PMK merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dan dapat menyerang ternak berkaki belah seperti sapi, kambing, dan domba. Wabah ini telah menyebabkan keresahan di kalangan peternak, termasuk di Dusun Kuncen. Untuk menghadapi ancaman tersebut, Pak Wito mencampurkan bubuk kunyit dan temulawak ke dalam air minum sapi sebagai langkah pencegahan.
"Saya mencampurkan 3--4 sendok makan bubuk kunyit dan temulawak ke dalam satu bak air penuh," jelas Pak Wito. "Ramuan ini diberikan dua kali sehari, yaitu pagi sebelum makan dan malam sebelum tidur."
Menurut warga setempat, ramuan kunyit dan temulawak terbukti ampuh dalam membantu mencegah sapi terkena virus PMK. Kedua bahan ini memiliki sifat antiinflamasi dan antioksidan yang tinggi. Kandungan aktifnya, seperti xanthorrhizol dan kurkumin, berperan dalam meningkatkan kekebalan tubuh, menjaga kesehatan pencernaan, dan mengurangi risiko peradangan pada ternak. Selain ramuan tradisional, Pak Wito juga memberikan vitamin tablet seperti B-kompleks untuk mendukung kesehatan sapi.
Langkah pencegahan lain yang dilakukan oleh Pak wito adalah menjaga kebersihan kandang. Kandang dibersihkan secara rutin dan lantainya diberikan cairan pembersih khusus untuk mengurangi risiko penyebaran virus. Pak wito juga memperhatikan pola makan ternak dengan memastikan sapi mendapatkan nutrisi yang cukup, baik dari pakan utama maupun tambahan berupa mineral dan suplemen.
Pendekatan berbasis bahan alami ini menunjukkan bagaimana kreativitas dan kesadaran peternak lokal dusun kuncen desa Glinggangan dapat menjadi solusi alternatif dalam menghadapi tantangan kesehatan ternak, terutama di tengah wabah penyakit seperti PMK.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H