Boyolali, Kemusu (25/01/2023), Pemberian makanan bergizi sudah selayaknya diterapkan sedini mungkin. Permasalahan kurang gizi juga tidak main-main di Indonesia, berdasarkan survei Studi Status Gizi Indonesia, persentase gizi buruk di Indonesia saat ini telah mencapai angka 24,4 persen. Angka tersebut tentunya tergolong tinggi dan harus menjadi perhatian masyarakat Indonesia untuk lebih menjaga gizi melalui makanan yang dikonsumsi.
Â
Kurangnya edukasi terkait makanan bergizi juga menjadi permasalahan terutama di wilayah pedesaan. Dan pemberian gizi harus sudah ditanamkan sejak dini, dan agar terjaga gizi dalam tubuh maka diperlukan edukasi terkait makanan-makanan apasaja yang bergizi dan memliki manfaat yang tinggi. Penulis berusaha menemukan makanan-makanan apa saja yang bergizi dan memiliki sejuta manfaat dilihat dari potensi komoditas di wilayah tersebut, dimana penulis mengambil potensi di wilayah Desa Kemusu, melalui program kerja pelatihan membuat bekal makan siang ala Jepang atau Bento kepada wali murid TK Az-Zahra Dusun Nglencong.
 Program kerja pelatihan membuat bento ini dicetuskan oleh Mahasiswa KKN Tim 1 Undip Tahun 2022/2023 Desa Kemusu yang bernama Rizky Kurniawan Riyadi Putra dari Jurusan S-1 Bahasa dan Kebudayaan Jepang, dan telah terlaksana pada hari Rabu, 25 Januari 2023. Partisipan pada program kerja ini sebanyak 37 murid dan 35 wali murid TK Az-Zahra dan 10 mahasiswa KKN. Program ini diawali dengan memperkenalkan apa itu bento kepada murid dan wali murid TK Az-zahra. Lalu dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan bento dengan bahan-bahan yang sudah disiapkan sebelumnya. Murid dan wali murid bersama-sama menghias bento menjadi berbagai macam bentuk. Lalu ditutup dengan memakan hasil kreasi
bento masing-masing dan diakhiri dengan foto bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H