Mohon tunggu...
Rizky Febrinna S.Pd
Rizky Febrinna S.Pd Mohon Tunggu... Guru - Love Your Sweet Life

Write all about life, believe in your heart...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sesal Tiada Akhir (2)

29 Januari 2021   13:08 Diperbarui: 29 Januari 2021   13:10 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Aku cuma mau buah bang. Boleh?"

"Buah apa? Selagi belum terlalu malam biar aku cari."

"Buah jambu air merah dan tidak busuk ya bang."

"Ya sudah, habiskan tu nasinya dulu. Habis makan langsung dicari."

Rini senyum saja mendengar Agus bicara. Sebenarnya itu hanya akal-akalannya agak tak ketahuan membuang obat dan vitamin pas habis makan malam ini. Jika Agus pergi dia bisa lebih leluasa. Jika minggu depan harus ke dokter apa ketahuan obat-obat yang diminumnya kemarin? 

Sebenarnya dia penasaran apa di perutnya masih ada janin atau sudah tidak ada. Sepertinya tak ada salahnya sia ikut saja untuk USG, biar lebih jelas dan diapun tak perlu menduga-duga. Dia duduk di tempat tidur. Edo sedang tertidur pulas. Diciuminya kening dan pipi Edo.

"Ibu sayang banget sama Edo. Cepat besar ya Nak, ajak Ibu pergi jauh dari sini. Ibu bosan tinggal di sini."

Edo bergerak sedikit, mungkin saja mendengar Ibunya berkeluh kesah. 

"Edo pasti belum mau punya adik kan? Maafin Ibu dan Ayah ya. Semua salah Ibu. Ibu akan bikin Edo bahagia dan menikmati masa kecil Edo tanpa harus membagi kasih sayang dengan siapapun. Ibu janji."

Suara motor Agus terdengar. Ya ampun! Cepat juga bang Agus fikirnya. Tanpa buang waktu diambilnya obat dan tablet yang tersedia di piring kecil di samping ranjangnya. Rini berlari ke kamar mandi dan menghidupkan keran air. Semoga bang Agus tak curiga harapnya.

Bersambung....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun