Mohon tunggu...
Muhammad Rizky
Muhammad Rizky Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Meme Jomok Apakah Semakin Membaik atau Memburuk?

22 Mei 2024   10:10 Diperbarui: 22 Mei 2024   10:16 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meme Jomok pada zaman sekarang semakin digandrungi di platform media sosial seperti Facebook atau TikTok salah satunya yang lagi viral dan menuai banyak kontroversi adalah meme “lari ada zombie” yang dimana meme tersebut ada sekelompok anak kecil yang membuat video yang tidak senonoh dengan tidak memakai celana dan juga celana dalam sebagai bentuk bahwa mereka adalah zombie. Dari video tersebut banyak anak pengguna TikTok yang menyukai bahkan mendewakan meme tersebut.

Sebelum masuk ke dalam lebih jauh mengenai meme ‘Jomok’ kita harus tahu pengertian dari meme jomok tersebut. Meme Jomok adalah meme yang berbau nuansa belok atau sekarang bisa disebut dengan gay atau homo. Jomok merupakan singkatan “Jokes Homo”. awalnya meme sering diplesetkan di dalam media sosial Facebook, sebagaimana yang kita tahu bahwa Facebook memiliki beberapa aturan yang sangat sensitif tentang unsur-unsur seperti ini. 

Pada awalnya banyak yang mengira bahwa grup Sungut Lele merupakan asal muasal datangnya meme tersebut namun kurang tepat. Pada awalnya ada meme yang cukup terkenal yaitu meme RIcardo Milos, meme tersebut viral pada tahun 2019 yang dikenal karena dia berdansa dengan luwes dan gembira dengan menggunakan penutup kepala merah. 

https://pin.it/5ybBi2N9e
https://pin.it/5ybBi2N9e

Setelah itu, muncullah beberapa meme yang serupa dengan meme Ricardo Milos seperti meme Hood Irony yang merupakan sebuah prank atau candaan gambar orang berkulit gelap dikirim dengan tanpa konteks dan akhirnya menjadi cikal bakal Meme orang berkulit gelap. Di dalam viralnya meme tersebut, terdapat salah satu komunitas internet yang mempopulerkan meme seperti Hood Ironi yaitu grup Facebook “Sungut Lele” di situlah akhirnya muncul stiker-stiker dan meme Jomok dan menyebar ke seluruh komunitas yang ada di facebook.

https://pin.it/2nOzQxPB2
https://pin.it/2nOzQxPB2

Dari pengaruh grup Sungut Lele itu kemudian menyebar hingga ke platform TikTok. Di sinilah letak awal permasalahan terjadi. Dalam aplikasi Tik Tok meme Jomok sudah menjadi hal yang sangat disukai oleh sebagian anak TikTok, bahkan menjadi tren. Karena di TikTok dengan hanya menulis di pencarian atau secara tidak sengaja meme tersebut akan muncul dan netizen akan mencari maksud dari meme tersebut dan akhirnya lambat laun menyukainya. 

Dalam meme Jomok ini memiliki dua sisi, di satu sisi meme tersebut lucu dan disisi lain bahwa meme tersebut tidak lucu. Lucunya bagi meme tersebut bagi sebagian orang bisa dijadikan sebagai prank atau ada beberapa netizen yang menganggap bahwa meme tersebut lucu. Sedangkan di satu sisi lain ada yang menganggap bahwa meme tersebut tidak lucu dan dianggap menjadi kontroversi di negara Indonesia. Meme tersebut sudah overuse atau lebih dikenal dengan melebih-lebihkan dan memenventur dengan norma dan juga aturan yang ada di masyarakat dan berpengaruh kepada mental dan pikiran anak bahwa meme Jomok merupakan hal yang lumrah dan boleh dilakukan.

Poin yang bisa ditemukan dalam menjelaskan meme Jomok ini adalah meme tersebut telah ada sejak dahulu, namun seiring berjalannya waktu meme jomok menjadi berlebihan yang bisa diartikan bahwa ada seseorang netizen yang mempraktikan di dunia nyata dan rata-rata netizen yang menyukai meme tersebut umumnya adalah anak-anak SMP dan SMA, bahkan ada hingga jenjang Perguruan Tinggi. Lebih parahnya lagi ada yang menormalisasikan perilaku yang ada di dalam meme tersebut. Di satu sisi lain meme jomok itu lucu sebagai alat prank dan bahan lelucon di kala waktu senggang tapi di satu sisi lain meme Jomok bisa jadi kontroversi jika dibenturkan dengan norma yang ada. 

Pada akhirnya ada dua kubu pro dan kubu kontra yang selalu beradu argumen di dalam platform Facebook dan TikTok dari dulu hingga sekarang. Kita sebagai netizen budiman bisa memilah dan memilih meme yang baik dan tidak menggangu pikiran dan lingkungan kita. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun