Mohon tunggu...
Rizky Putra
Rizky Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fakultas FISIP/ Jurusan Ilmu Komunikasi/ Universitas Nasional

Mahasiswa tahun 2018 di Universitas Nasional Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Film

Fenomena Film Korea TaeGukGi yang Membuat Penonton Baper

16 Juli 2021   02:16 Diperbarui: 16 Juli 2021   02:30 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Budaya di Korea Selatan tidak perlu dipertanyakan lagi, karena budaya tersebut semakin berkembang pesat dan meluas secara global dalam dua dekade terakhir. Keberadaannya cenderung diterima publik dari berbagai kalangan sehingga menghasilkan suatu fenomena "Korean Wave" atau disebut juga Hallyu. Indonesia merupakan negara keempat di dunia yang paling banyak peminat Korean Wave, khususya wanita.

Budaya Korea Selatan yang terkenal dimulai dari kosmetik, perfilman, Musik, Makanan, dan juga Bahasa. Namun yang paling terkenal diantara budaya Korea tersebut adalah Perfilman dan Musik. Film seperti drama dan action adalah kedua genre film Korea yang paling banyak diminati. Sedangkan Musik terkenal dari kalangan music popular Korea, atau disebut sebagai K-Pop. Film dan K-Pop merupakan dua budaya yang paling terkenal di dunia, khususnya di Indonesia.

Film korea adalah budaya yang banyak diminat kalangan Hallyu. Film korea dengan genre drama dan action adalah dua genre yang paling banyak ditonton di Indonesia. TaeGukGi adalah film drama action yang dirilis pada tahun 2004. Film tersebut memberi kesan yang khas karena berisi synopsis yang mengharukan dan juga aksi yang menegangkan. Dalam cuplikan film tersebut mengkisahkan kedua saudara kandung yang terpaksa mengikuti perang karena sedang terjadi perang korea (Korea Utara dan Korea Selatan). Sang kakak Jin-Tae telah memberi banyak kemenangan pada Korea Selatan selama perang korea. Namun, kemenangan tersebut dilakukan juga demi memulangkan sang adik Jin-Seok. Jin-Tae bahkan terpaksa harus membunuh kawannya sendiri yang terpaksa bergabung ke pihak komunis (Korea Utara) yang menyebabkan Jin-Seok membencinya, bahkan ketika tunangan Jin-Tae, Young-Shin Kim juga dituduh sebagai pihak komunis karena pemerintah Korea Selatan tidak memberi upah yang cukup kepada rakyat, sehingga menyebabkan Young-Shin Kim terpaksa bekerja di Korea Utara yang menyebabkan dirinya ditembak oleh pasukan radikal Korea Selatan.

 Jin-Tae hanya bisa terdiam, sedangkan Jin-Seok menjadi depresi dan marah kepada penembak tersebut dan Jin-Seok juga mendapat tuduhan memihak Komunis. Gudang tempat Jin-Seok ditahan dibakar dan menyebabkan Jin-Tae mengkhianati Korea Selatan dan bergabung ke Korea Utara. Jin-Seok ternyata masih hidup dan masih menaruh kebencian kepada kakaknya karena membiarkan kawan dan tunangannya meninggal. Jin-Seok mendapat kabar bahwa kakaknya masih hidup yang saat ini memihak Korea Utara, dengan nama samaran Prata-Lee. Jin-Tae menjadi pemimpin pasukan bendera Komunis. Jin-Seok langsung bergegas ke markas Korea Utara dengan menyerahkan diri sebelum perang, namun Korea Selatan menyerang duluan. Jin-Seok melihat Jin-Tae sedang memimpin pasukan bendera. Jin-Seok menghampirinya, namun dihajar habis-habisan oleh Jin-Tae yang tidak bisa mengendalikan emosinya. Akhirnya Jin-Seok terpaksa membuat Jin-Tae pingsan dan memindahkannya ke wilayah yang aman. Jin-Tae akhirnya sadar, tetapi tetap menyerang Jin-Seok. Jin-Seok menyadarkan sang kakak karena janjinya untuk mengkuliahkan adiknya. Akhirnya Jin-Tae sadar bahwa yang dia hadapi adalah Jin-Seok, dengan memeluk sang adik di tengah peperangan. Jin-Tae menyarankan Jin-Seok untuk meninggalkan arena perang, tetapi Jin-Seok tidak mau lagi kehilangan Jin-Tae. Jin-Tae dengan tegas akan menyerah kepada pihak Korea Selatan dan berjanji akan pulang. Jin-Seok akhirnya menyerahkan pena pemberian Jin-Tae, berharap Jin-Tae dapat Kembali membawa pulang pena tersebut. Akhirnya Jin-Seok berlari meninggalkan arena perang dalam keadaan pincang. Tetapi Jin-tae bukannya menyerah, namun Jin-Tae menyerang pihak komunis sendirian. Banyak pihak komunis yang berguguran karena serangan Jin-Tae, namun Jin-Tae juga terkena tembakan pihak komunis yang menyebabkan dirinya terbunuh. 50 tahun kemudian, Jin-Seok berkunjung ke tempat dimana tempat tersebut adalah wilayah perang. Ternyata kerangka tulang yang ditemukan oleh departemen penggalian Korea Utara adalah kerangka Jin-Tae, Jin-Seok yang sudah berumur tua yang ditemani cucunya, menangis histeris.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun