Bengkel Sumber Rejeki yang telah berdiri sejak 1995 di Merjosari, Malang, dikenal sebagai penyedia jasa pembuatan peralatan mesin untuk UMKM. Namun, dengan perkembangan industri yang semakin pesat, bengkel ini menghadapi tantangan besar dalam meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi lasnya. Metode pengelasan yang selama ini digunakan, yaitu SMAW (Shielded Metal Arc Welding), meskipun efektif, terbukti memiliki beberapa keterbatasan. Kecepatan pengelasan yang lambat, kualitas las yang tidak konsisten, dan ketergantungan pada keterampilan pekerja menjadi masalah utama.
Untuk itu, melalui program Pengabdian pada Masyarakat (PMM)Â Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), kami, kelompok 29, hadir untuk membantu mengatasi masalah tersebut. Kami memperkenalkan teknologi pengelasan yang lebih canggih, yaitu Gas Tungsten Arc Welding (GTAW), yang memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan SMAW.
GTAW atau yang lebih dikenal dengan sebutan TIG Welding (Tungsten Inert Gas), memungkinkan pengelasan dengan hasil yang lebih halus, bebas cacat, dan memiliki presisi yang lebih tinggi. Teknik ini juga memungkinkan pengelasan material yang lebih bervariasi dengan hasil yang lebih konsisten dan kuat. Dengan menggunakan mesin las GTAW, Bengkel Sumber Rejeki dapat meningkatkan kualitas las secara signifikan, serta meningkatkan daya saing produk mereka di pasar lokal maupun nasional.
Proses peralihan dari SMAW ke GTAW membutuhkan pelatihan yang matang. Kami melakukan pelatihan langsung di bengkel untuk memperkenalkan mesin las GTAW kepada para pekerja. Selain mengajarkan teknik-teknik dasar pengelasan, kami juga memastikan bahwa mereka memahami cara mengatur parameter las yang tepat dan pengelasan di berbagai posisi yang lebih sulit. Setiap sesi pelatihan dilengkapi dengan praktik langsung, sehingga para pekerja dapat segera mengaplikasikan ilmu yang mereka dapat dalam pekerjaan sehari-hari di bengkel.
Selain mengajarkan teknologi pengelasan baru, kami juga memberikan perhatian besar pada keselamatan kerja. Pengelasan adalah pekerjaan yang berisiko tinggi, sehingga kami memperkenalkan standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang harus diterapkan setiap hari. Dalam pelatihan ini, para pekerja dilatih untuk menggunakan alat pelindung diri (APD) dengan benar, seperti masker pelindung, sarung tangan, pelindung mata, dan pakaian pelindung. Kami juga melakukan simulasi pengelasan yang aman untuk memastikan setiap pekerja mematuhi prosedur keselamatan dengan baik.
Dengan penerapan teknologi GTAW dan standar K3 yang lebih ketat, Bengkel Sumber Rejeki kini memiliki kemampuan untuk meningkatkan kapasitas produksi, mengurangi waktu pengerjaan, serta memperbaiki kualitas produk las mereka. Hal ini tentunya akan meningkatkan daya saing bengkel, memungkinkan mereka untuk mendapatkan lebih banyak proyek, dan memperluas pasar. Selain itu, penerapan K3 yang lebih baik akan menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman bagi para pekerja, mengurangi potensi kecelakaan, dan meningkatkan kesejahteraan mereka.
Dengan berakhirnya program ini, kami berharap Bengkel Sumber Rejeki dapat terus mempertahankan dan bahkan meningkatkan standar pengelasan dan keselamatan kerja yang telah diterapkan. Kami yakin bahwa teknologi GTAW dan penerapan K3 yang lebih baik akan memberikan dampak positif bagi pengembangan usaha mereka, serta menjadi bekal berharga bagi mereka untuk menghadapi tantangan industri di masa depan.