Pengabdian pada Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Mitra Dosen UMM adalah sebuah program yang diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang melibatkan mahasiswa secara aktif dalam memberikan kontribusi positif kepada masyarakat. Dalam program ini, mahasiswa berkolaborasi dengan dosen pembimbing untuk melaksanakan berbagai kegiatan yang bertujuan memberdayakan masyarakat di berbagai bidang. Pada kegiatan ini kami tergabung dalam kelompok 29 yang beranggotankan Rizky Wahyu Sabariman, Riski Buludatu, Muhammad Azriel Muzaky, Adi Bahrul Alam, Hendra Agus Setiawan di mana kami bermitra dengan Bengkel  Sumber Rejeki yang didampingi oleh dosen pembimbing Dr. Ir. Yepy Komaril Sofi’i, S.T., M.T. Dalam program ini bertujuan untuk memberikan dampak nyata dalam meningkatkan daya saing UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) pada Bengkel Sumber Rejeki di Merjosari, Malang, dengan meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas pengelasan. Program ini melibatkan modernisasi teknologi pengelasan dari SMAW (Shielded Metal Arc Welding) ke GTAW (Gas Tungsten Arc Welding) serta penerapan standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Melalui rangkaian pelatihan dan sosialisasi yang  diprogram,maka  dapat membantu bengkel ini lebih kompetitif dan efisien.
Bengkel Sumber Rejeki, yang dimiliki dan dikelola oleh Bapak Yono yang telah berdiri sejak tahun 1995, adalah salah satu bengkel yang sudah lama beroperasi di Malang, khususnya dalam pembuatan peralatan mesin untuk UMKM. Namun, di tengah kemajuan teknologi dan tuntutan pasar, bengkel ini menghadapi tantangan untuk meningkatkan kapasitas produksinya. Penggunaan mesin las SMAW (Shielded Metal Arc Welding), yang menjadi andalan utama mereka, memang mampu menjawab kebutuhan sehari-hari, namun masih memiliki keterbatasan. Kecepatan pengelasan yang lambat, ketergantungan pada keterampilan tukang las, serta kualitas las yang tidak selalu konsisten menjadi tantangan utama.
Menyadari hal ini, kami Kelompok 29 merancang program PMM dengan fokus pada modernisasi teknologi pengelasan dan peningkatan standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Teknologi pengelasan yang kami perkenalkan adalah Gas Tungsten Arc Welding (GTAW), sebuah teknologi yang menawarkan keunggulan signifikan dibandingkan metode SMAW. GTAW mampu menghasilkan hasil las yang lebih halus, bebas cacat, dan dengan presisi yang lebih tinggi. Teknologi ini juga memungkinkan Bengkel Sumber Rejeki untuk mengelas berbagai jenis material dengan kualitas yang lebih baik dan konsisten, sesuatu yang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan daya saing di pasar lokal maupun nasional.Namun, inovasi teknologi tidak cukup jika tidak disertai dengan peningkatan aspek keselamatan kerja. Mengingat bahwa pengelasan merupakan pekerjaan yang penuh risiko, kami juga memprioritaskan penerapan standar K3 dalam program ini. Kami melakukan sosialisasi intensif tentang pentingnya K3, mulai dari pengenalan risiko yang umum terjadi dalam proses pengelasan hingga penggunaan alat pelindung diri (APD) seperti masker, sarung tangan, pelindung mata, dan pakaian pelindung. Lebih dari sekadar teori, kami melakukan simulasi langsung di bengkel, di mana para pekerja mempraktikkan pengelasan dengan penerapan standar K3 yang benar.
Program ini berlangsung dalam beberapa tahapan. Pada tahap awal, melakukan survei dan analisis kondisi Bengkel Sumber Rejeki, termasuk melakukan diskusi bersama dengan Bapak Yono untuk memahami kebutuhan dan tantangan yang mereka hadapi. Berdasarkan hasil diskusi tersebut, kami mulai menyusun panduan teknis pengelasan GTAW yang mudah diikuti dan dipahami oleh para pekerja bengkel. Selanjutnya, melaksanakan pelatihan langsung mengenai penggunaan mesin las GTAW, memperkenalkan teknik yang lebih efisien, serta memberikan penekanan khusus pada penerapan prosedur K3 yang intensif. Salah satu momen penting dalam program ini adalah saat simulasi pengelasan dengan standar K3, di mana para pekerja bengkel, termasuk karyawan magang dari SMK setempat, mempraktikkan teknik-teknik pengelasan GTAW dengan didampingi oleh tim. Selama kegiatan ini, kami melakukan evaluasi dan memberikan umpan balik terkait kepatuhan mereka terhadap protokol keselamatan, sekaligus memastikan bahwa mereka dapat mengoperasikan mesin GTAW dengan baik.
Program ini tidak hanya memberi dampak langsung terhadap Bengkel Sumber Rejeki dalam jangka pendek, tetapi juga memberikan fondasi yang kuat bagi pengembangan usaha mereka ke depannya. Dengan kemampuan baru yang mereka miliki Bengkel Sumber Rejeki akan mampu meningkatkan produktivitasnya, mengurangi biaya produksi, serta meraih lebih banyak proyek dari industri lokal. Di sisi lain, penerapan standar K3 yang lebih baik juga akan memberikan keamanan lebih bagi para pekerja, sekaligus meminimalkan risiko kecelakaan di tempat kerja.Dengan berakhirnya program ini, kami berharap bengkel ini dapat terus mempertahankan dan bahkan meningkatkan standar yang telah  terapkan dan juga yakin bahwa pengalaman yang  didapatkan selama pelaksanaan program ini akan menjadi bekal berharga bagi kami dalam menghadapi tantangan di masa depan sebagai generasi penerus yang peduli pada perkembangan industri lokal dan keselamatan kerja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H