Transformasi informasi yang menjadi momentum besar peradaban umat manusia pertama kali dimulai yakni ketika ditemukannya huruf. Tidak tanggung-tanggung, mengenal dan belum mengenalnya huruf menjadi parameter pembeda sebuah peradaban telah memasuki era sejarah atau masih berada di era pra sejarah.Â
Transformasi informasi berikutnya adalah pada era revolusi Industri, yakni dengan ditemukannya mesin cetak. Huruf-huruf yang terangkai dalam tulisan dan kalimat, setelah ditemukan mesin cetak kemudian menjadi mudah untuk diduplikasi. Informasi menjadi mudah didistribusikan secara masif. Signifikannya pengaruh mesin cetak terhadap kebudayaan manusia kemudian menjadikan Johannes Gutenberg sang penemu masuk dalam deretan 100 tokoh paling berpengaruh dalam sejarah karya Michael Hart.
Informasi terus bertransformasi, yakni dengan ditemukannya mesin mutakhir bernama komputer. Proses cetak manual kemudian beralih menjadi digital. Pekerjaan tulis dan cetak menjadi lebih cepat dan semakin masif. Proses cetak tidak hanya dilakukan di percetakan, printer kemudian tersedia di setiap kantor bahkan di setiap rumah.Â
Tidak lama setelah komputer ditemukan, kemudian kebudayaan manusia sampai pada era internet. Kita saksikan hari ini betapa internet menjadi penanda transformasi yang demikian dahsyat atas persebaran informasi. Karena internet, kantor pos dan kantor telepon seandainya tidak mau beradaptasi pastilah hari ini sudah gulung tikar. Distribusi informasi yang tadinya membutuhkan kertas atau jenis media fisik lainnya, kini berganti menjadi perpindahan digit-digit biner dalam dimensi gelombang dunia maya. Â
The world becoma flat, dunia telah menjadi datar. Tidak ada lagi kesenjangan akibat hirarki dan sekat-sekat informasi. Tengkulak kehilangan rantai dagang karena pembeli bisa mengakses penjual secara langsung. Wartawan kini kualitasnya dipacu habis-habisan karena tumbuhnya jurnalis masyarakat. Berita tidak perlu menunggu besok pagi, dalam hitungan detik sudah muncul di layar gadget yang kita miliki.
IndonesiaX sebagai portal edukasi online menangkap transformasi yang kini terjadi akibat internet. Sekat-sekat sekolah dan pagar-pagar tinggi kampus diterobos celahnya oleh IndonesiaX. Sekolah dan kampus menjadi lebih terbuka untuk diserap ilmunya, tidak harus memenuhi syarat-syarat kehadiran fisik. Ini tentu saja terobosan luar biasa bagi pribadi-pribadi pembelajar yang memiliki masalah biaya juga masalah jarak tempat tinggal dengan sekolah dan kampus yang dia idam-idamkan. Â
IndonesiaX melakukan peran tranformasi terhadap jenis konsumsi pengetahuan melalui internet. Inilah tahapan-tahapan transformasi pengetahuan online berbasis internet :
Pertama : Informasi Online sebagai Pengetahuan
Saat ini pengetahuan berseliweran bebas di internet. Pengguna internet menjadi begitu mudahnya mendapatkan bacaan lalu meng-copy kemudian mengabarkannya dengan cara men-share. Tanpa adanya filter, baik itu uji akademis maupun uji integritas atas pengetahuan, pengetahuan yang bebas berseliweran itu tentu saja berpotensi meresahkan. Terlebih kita tidak bisa menuntut pertanggungjawaban atas muatan informasi itu, karena sulit dirunut narasumbernya.Â
Maka terciptalah letupan-letupan isu yang meresahkan. Menjadi penyebar informasi meresahkan, bahkan hoax alias palsu adalah sikap yang sama sekali tidak sesuai dengan karakter unggul anak bangsa. Kebiasaan mengkonsumsi informasi online untuk "sekedar tahu saja", lalu tanpa melakukan verifikasi dan pendalaman kemudian menyebarkannya haruslah ditinggalkan. IndonesiaX menawarkan solusi untuk meninggalkan kebiasaan tersebut, yakni dengan menjadi portal online yang menyediakan informasi bermutu dengan narasumber yang jelas dan berkapasitas.  Â
Kedua : Informasi Online berupa Bekal Skill/KeahlianÂ