Mohon tunggu...
Rizky Qolyubi
Rizky Qolyubi Mohon Tunggu... lainnya -

TERSENYUMLAH DENGAN GAGAH KARENA KAMI SIAP BERSAING!!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Halaman Terakhir Intan

29 April 2014   03:29 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:05 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"ngga ah ini bunda mau pergi lagi ya intan?", bunda menolak sambil beres-beres tasnya,

"pergi?, pergi kemana?, hari ini kan hari minggu, bunda?, ga ada gitu hari libur buat bareng bertiga", lagi dan lagi Intan menjawab dengan kesal,

"Bunda ada urusan nak, ntar klo ada hari luang kita pasti bareng kok, lagian ayah juga udah pergi tadi subuh kataya ada urusan diluar kota, jadi harus pergi subuh biar pulang ga kemaleman," ibu menjawab sambil membuka pintu.

Hari yang ditunggu-tunggu oleh Intan untuk bisa kumpul dengan orangtuanya tidak datang juga, lama kelamaan intan pun bosan dirumah. Mobil yang diberikan oleh orang tuanya akhirnya dipakai olehnya namun dipakai untuk balapan tengah Malam.

Beberapa kali intan sering melakukan balapan tanpa diketahui orangtunya, ketika intan pulang ternyata dirumah sudah ada kedua orangtuanya yang sedang asik nonton tv,

"Intan dari mana kamu?, kenapa kamu baru pulang sekarang?, Ayah kira kamu udah tidur, tadi diketuk-ketuk ga dijawab?." dengan nada marahnya kepada Intan.

"Habis balapan yah" Intan menjawab dengan nada polos.

"apa balapan? kamu perempuan, sadar dong Intan?". bunda menjawab dengan ke kawatinya.

"emang perempuan kata siapa laki-laki?, emang bunda ga sadar yah, klo bunda juga perempuan?, kok bunda sibuk banget sampe pulang lembur hampir tiap hari, bukannya itu harusnya dilakuin sama ayah kan?" Intan menjawab dengan polos.

"Intan sopan bicaranya!, kamu bukan anak ayah lagi sekarang. Keluar....!." ayah marah dan mengusir intan, sedangkan bunda hanya dapat menagis sambil menahan amarah ayah,

"oh.... Ayah baru sadar?, Bunda dan Ayah tuh emang ga cocok Jadi Orang tua Intan, cocoknya cuma buat jadi bos perusahaan, Intan tuh emang bukan siapa-siapa? cuma di jadiin piguran sama Ayah dan Bunda, ngga berarti dibanding sama perusahaan kalian, Intan ingin Ayah dan Bunda inget sejarah hari ini. Intan pergi sekarang!". Intan marah, dan menangisi kejadian ini, dia pun pergi menggunakan mobilnya. Sedangkan Ayahnya hanya bisa berpikir tentang sejarah apa hari ini, begitu juga Bunda yang ikut menangis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun