Mohon tunggu...
Rizky Dwi
Rizky Dwi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Sesuatu yang besar itu berawal dari sesuatu yang kecil

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

RESENSI : Putri Kejawen

14 September 2012   09:50 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:28 538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Judul buku : Putri kejawen Penulis : Novia Syahidah Penerbit                :Pustaka Annida Tahun terbit          : 2003 Jumlah halaman : 182 halaman ISBN                    :979 9611 37 Novel yang berjudul Putri Kejawen ini menceritakan seorang anak yang bernama  Dewi Sakrendha yang lahir dari seorang ibu berkulit putih dan cukup cantik bernama Ratmi.Ibunya adalah seorang wanita Jogja yang lembut dan bersal dari keluarga priyayi.Sedangkan ayahnya bernama Sukirman ,tapi lebih dikenal dengan nama Ki Ireng,disebabkan karena warna kulitnya yang memang legam dan kebiasaannya memakia panadon.Mereka bertiga tinggal di lereng Gunung Bromo.Disini Dewi harus berjuang untuk mempertahankan kemurnian imannnya,karena bertahun-tahun dia hidup ditengah adat Jawa yang kental dengan tradisi kejawen yang sangat dekat sekali dengan perbuatan syirik.Dewi yang mempunyai keyakinan teguh pada imannya kadang merasa menyesal bagaimana mungkin dia bisa bertahan diantara dua keyakinan yang saling bertolak belakang dengan agamanya.Tidak hanya itu,ia pun harus berjuang menyadarkan bapaknya yang telah puluha tahun lama tenggelam dalam sebuah kesesatan yang besar ,menganut ilmu hitam yang jelas-jelas  sangat bertentangan dengan nilai-nilai keimanan.Batin Dewi sering berkecamuk antara kebenaran agama yang dianut dan kepercayaan nenek moyang yang telah mendarah daging dan mengakar kuat dalam kehidupan mereka.Tapi yang paling menjadi beban pikirannnya adalah Bapaknya.Bapaknya adalah sosok yang sangat dekat dengan Dewi,hingga dia sangat mengenal tabiat bapaknya itu.Dia bimbang ingin menyadarkan Bapk yang begitu dicintainya itu. Hingga suatu hari dirinya mengalami sakit aneh yang ternyata sakit itu dikarenakn perbuatan  bapaknya.Dewi sangat marah begitu tau bahwa dirinya dijadikan persembahan agung kepada guru bapaknya begitu juga dengan  ibunya juga sangat marah.Hingga bapaknya sendiri pun jatuh sakit yang sanagt aneh yang ternyata itu adalah perjuangan bapaknya untuk tetap mempertahnkan Dewi dari persembahan agung tersebut.Disinilah usaha Dewi dan ibunya yang mengharukan yang akhirnya mau membantu bapaknya lepas dari persembahan agung dan ilmu hitam.Dan ketika bapaknya sudah sembuh masalh lain yang muncul adalah bagaiman dia bisa menyatuka keluarga ayah dan ibunya,yang pada akhirnya menyadari kekeliruan mereka. Kelemahan buku ini adalah tidak adanya gambar yang mendukung cerita dalam novel ini. Padahal cerita didalamnya sangat bagus. Kelebihan buku ini adalah dalam penggunaan istilah-istilah jawa selalu diberi keterangn di bawahnya,sehingga pembaca dapat memahami maksud dari cerita tanpa penghalang bahasa. Buku ini baik sekali dibaca oleh semua umur Karen adi dalm buku ini terdapt nilai0nilai agama yang sangat bagus,serta kita dapat lebih mendalami bahwa budaya jawa yang selama ini kita yakini ternyata banyak yang bertentangan dengan nila-nilai agama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun