Mohon tunggu...
Rizki Zendra
Rizki Zendra Mohon Tunggu... Dokter - Last

First

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Resensi | Surat Kecil untuk Ayah

30 Januari 2020   07:38 Diperbarui: 9 April 2021   14:32 5534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cover buku Surat Kecil Untuk Ayah karya Boy Chandra yang diresensi (Sumber : Dokpri.)

 
Judul buku: Surat kecil untuk ayah

Penulis: Boy candra

Penerbit:PT bukune kreatif cipta

Tebal halaman:174

Cetakan pertama:januari,2018

Penyunting:Falen pratama

Kuharap kau selalu dalam keadaan bahagia dan sehat.Tak terasa waktu bergulir dan aku beranjak dewasa.Tapi, semangat dan tenagamu untuk kami sekeluarga tak pernah pudar sedikit pun 'kagum' setidaknya hanya kata kecil yang bisa kuucapkan Ayah, sungguh kuingin membuatmu bahagia juga bangga di relung hati ku sematkan namamu dalam doa.Aku sayang ayah maaf, aku tak pernah mengatakannya

Ibu menikah dengan lelaki yang di pujanya. Lelaki yang di pujiannya lelaki yang di ajarkan oleh ibu akhirnya aku panggil dengan sebutan ayah. Pernikahan itu melengkapi kebahagiaan ibu. Namun cinta tak pernah menjamin kebahagiaan setelah resmi menikah, ibu baru mengetahui ternyata ayah memiliki istri lain.Lelaki itu mendustai ibu tentu hal itu membuat ibu murka karena disebut istri muda .Karena memikirkan nasib dan masa depanku, lantas ibu langsung memutuskan untuk bercerai.

Harusnya kamu jujur atas semua ini, kamu paham kan? Pernikahan tanpa sebuah kejujuran tak akan pernah berhasil di lalui dengan baik.Tapi aku takut kamu tidak bisa menerima aku terlalu menginginkanmu menjadi isrtiku.

Ibu mencoba menerima kenyataan pahit itu.semua ia lakukan demi aku walau hatinya tak terkira hancurnya. Ibu belajar menerima kenyataan lelaki yang cintainya ternyata tidak hanya milik dia seutuhnya meski demikian,ayah membuahkan aku tapi saat masa kehamilan tuanya ayah tak hadir bahkan menjelang peralinan ibu harus bersusah payah sendiri di antar oleh saudara dirumah saki.di atas ranjang,detik detik sebelum aku di lahirkan taka da ayah mendampingi ibu. Aku menangis dipelukan ibu tanpa tahu siapa ayahku.

Tahun demi tahun aku tumbuh menjadi anak yang diajarkan oleh ibu untuk menghormati ayah.aku dilarang membenci ayah meski dalam hatinya banyak perasaan kecewa tak terkira . Kemarahan kemarahan ibu menumpuk setiap hari,tapi tak sedikit pun ayah menanggapinya kemudian berita terdengar istri pertamanya meninggal dunia ,tentu saja hal itu membuat ayah berduka,namun ayahku sepertinya  masih tak menyadari ada cinta yang besar dari ibuku setelah istri pertamanya meninggal,ayah bukannya pulang kerumah untuk merawat anak anaknya ia malah menikah lagi ibu tak sadarkan diri menerima kenyataan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun