Mohon tunggu...
Rizkiyatul Maula
Rizkiyatul Maula Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

travelling

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Pentingnya Integrasi Nasional Pada Lingkungan Kampus

18 Desember 2024   17:15 Diperbarui: 18 Desember 2024   17:14 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lingkungan kampus unissula

Lingkungan  kampus merupakan miniatur dari masyarakat yang lebih luas dengan beragam mahasiswa yang berasal dari latar belakang budaya, suku, agama, ras dan daerah. Integrasi nasional merupakan penyatuan berbagai kelompok sosal budaya dalam satu wilayah ataupun identitas nasional dimana integrasi nasional bertujuan dalam menggerakkan dan mengarahkan potensi setiap orang agar mau bersatu dan bekerja sama . Dalam konteks ini, integrasi nasional di lingkungan kampus menjadi sangat penting untuk membangun rasa persatuan dan kesatuan di antara generasi muda, yang kelak akan menjadi pemimpin bangsa.
Integrasi nasional merupakan aspek fundamental dalam menjaga keutuhan dan persatuan bangsa Indonesia, yang dikenal dengan keragaman suku, agama, dan budaya. Di lingkungan kampus, khususnya di Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA). Integrasi nasional tidak hanya menjadi tanggung jawab institusi pendidikan, tetapi juga merupakan misi bersama seluruh aktivitas akademika..
Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter dan identitas bangsa. Di Indonesia, yang kaya akan keragaman suku, budaya, dan agama, pendidikan tidak hanya berfungsi sebagai sarana transfer ilmu, tetapi juga sebagai alat untuk mempromosikan integrasi nasional. Dalam konteks lingkungan kampus, saya ingin mengemukakan beberapa pendapat mengenai bagaimana pendidikan dapat berkontribusi dalam mewujudkan integrasi nasional.
Mahasiswa memainkan peran penting dalam mewujudkan integrasi nasional, karena mereka dapat bertindak sebagai agen perubahan dalam masyarakat. Sebelumnya, mahasiswa harus memahami tanggung jawab moral mereka sebagai generasi muda dalam menciptakan lingkungan sosial yang inklusif dan harmonis, serta menjadi pelopor dalam membangun kebersamaan dan menghargai perbedaan, termasuk perbedaan suku, agama, dan budaya. Dalam hal ini, diharapkan mahasiswa dapat memberikan contoh yang baik dengan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya toleransi dan mengajak mereka untuk saling menghargai.
Selanjutnya, mahasiswa juga memiliki peran penting dalam mempercepat integrasi nasional melalui keterlibatan aktif mereka dalam organisasi kemahasiswaan. Organisasi kemahasiswaan dapat menjadi tempat yang tepat untuk mengumpulkan mahasiswa dari berbagai suku, agama, dan budaya, serta menjadi sarana untuk memperkenalkan keanekaragaman budaya Indonesia. Dalam hal ini, organisasi kemahasiswaan dapat menciptakan kegiatan yang melibatkan semua mahasiswa tanpa memandang latar belakang mereka.
Kampus adalah tempat yang ideal untuk menanamkan kesadaran multikultural di kalangan mahasiswa. Pendidikan harus mampu membangun kesadaran multikultural di antara mahasiswa. Universitas Islam Sultan Agung Semarang (UNISSULA) meyediakan kurikulum yang mengedepankan studi tentang keberagaman budaya dan sejarah perjuangan bangsa dapat membantu mahasiswa memahami pentingnya toleransi dan saling menghargai. Misalnya, mata kuliah kewarganegaraan dapat menjadi landasan bagi mahasiswa unissula untuk menghargai perbedaan dan merayakan keragaman.
Selain itu juga, dengan adanya berbagai organisasi kemahasiswaan seperti Himpunan Mahasiswa (HIMA), BEM, DPM, dan lainnya yang mewakili beragam suku dan budaya sehingga mahasiswa dapat belajar untuk saling menghargai perbedaan. Kampus Universitas Islam Sultan Agung Semarang (UNISSULA) menyediakan berbagai macam kegiatan seperti seminar SMARTEXPO: Scholarship and Career Path, asrama mahasiswa lintas daerah dimana asrama ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal, tetapi juga sebagai ruang untuk interaksi antarbudaya. Kegiatan di asrama, seperti mentoring antarbudaya, membantu mahasiswa untuk saling mengenal dan menghargai perbedaan, sehingga tercipta rasa solidaritas dan persatuan di antara mereka. Kemudian terdapat pula program KKN untuk mahasiswa Universitas Islam Sultan Agung Semarang (UNISSULA) mendekati semester akhir, KKN ini salah satu bentuk pengabdian masyarakat yang melibatkan mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu dan festival budaya dapat dijadikan sarana untuk memperkenalkan dan merayakan keragaman. Selanjutnya menyediakan pula ruang diskusi melalui kegiatan SGD (Small Group Discussion) dan kegiatan praktikum yang menjadi sarana bagi mahasiswa untuk berbagi pandangan dan pengalaman mereka terkait isu-isu sosial. Melalui interaksi ini, mahasiswa akan lebih memahami bahwa perbedaan bukanlah penghalang, tetapi justru memperkaya pengalaman belajar mereka.

aktivitas diskusi (small group discussion)
aktivitas diskusi (small group discussion)
Salah satu fakultas di UNISSULA yaitu program studi Farmasi telah mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat yang melibatkan penyuluhan dan pengobatan gratis. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan edukasi masyarakat tentang penggunaan obat yang rasional, tetapi juga memanfaatkan tanaman sekitar sebagai alternatif pengobatan herbal. Selain itu juga mengadakan aktivitas kunjungan ke Tawang Mangu guna untuk menambah pengetahuan setiap individu. Kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa dalam meningkatkan skill komunikasi, leadership, dan memahami peran penting farmasi di masyarakatKampus Universitas Islam Sultan Agung Semarang (UNISSULA) mendukung integrasi nasional mempersiapkan mahasiswa untuk berperan aktif dalam membangun bangsa yang bersatu dan kuat di masa depan. mahasiswa dapat berperan sebagai mediator dalam memfasilitasi komunikasi antara masyarakat dan pemerintah, serta antara pihak-pihak yang memiliki pandangan yang berbeda. Dalam konteks ini, mahasiswa dapat membantu masyarakat dalam menyalurkan aspirasi mereka kepada pemerintah secara tertib dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Mahasiswa juga dapat membantu membangun persatuan dan kesatuan dengan menyelesaikan perbedaan pandangan secara damai dan mencapai kesepakatan bersama.
Namun terdapat tantangan yang harus dihadapi dalam mewujudkan integrasi nasional pada kampus antara lain yaitu prasangka dan stereotip terhadap kelompok tertentu dapat menghambat integrasi hal ini dapat diatasi dengan melalui pendidikan dan pengalaman langsung. Ketimpangan sosial dan ekonomi dimana perbedaan status sosial dapat menciptakan kesenjangan yang mengganggu integrasi. Perbedaan budaya dan bahasa yang mana keberagaman budaya sering kali menjadi sumber konflik.
Integrasi nasional di lingkungan kampus UNISSULA sangat penting untuk membangun generasi muda yang siap menghadapi tantangan global dengan semangat persatuan. Melalui pendidikan yang inklusif, kegiatan sosial yang melibatkan seluruh elemen mahasiswa, serta upaya mengatasi tantangan-tantangan yang ada, UNISSULA dapat berkontribusi secara signifikan dalam memperkuat integrasi nasional. Hanya dengan bersatu kita bisa menciptakan masa depan bangsa yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun