Halo guys, berhubung saya semester akhir saat ini dan sedang menyelesaikkan tugas akhir mau tidak mau pengeluaran saya bertambah karena sering mencetak portofolio, artikel, dan dukomen lainnya. Ini adalah salah satu pemicu membengkaknya biaya pengeluaran saya akhir-akhir ini. Tanpa disadari biaya untuk kepercetakan saja hampir seharga 1 printer, oleh sebab itu saya putuskan untuk membeli printer ketimbang ke jasa percetakan yg lumayan mahal. Setelah punya budget untuk membeli printer, saya malah bingung mau beli printer yang mana, galau mendadak ceritanya, hehehe...karena terlalu banyak pilihan dan masukan dari teman-teman dan lainya.
Saya sih ga neko-neko mau beli printer yang mana yang penting hemat kertas, tinta, dan daya listrik yang saya cari. Satu minggu mencari referensi printer ternyata masih kurang bagi saya, karena banyak yg bagus tapi harganya woooww...Kebetulan saya punya temen dekat satu kelas, rumahnya juga lumayan dekat dengan rumah saya sambil ngobrol-ngobrol tentang TA. Tiba saya ngeliat kalau dia punya printer pas maen kerumahnya beberapa minggu yang lalu, langsung aja nyamber nanya. Gue: “Lu, punya printer na? Kok ga bilang sih, tau gitu aku kan jadi sering numpang ngeprint” hehehe (becanda kok). Riana: “Iya, udah lama kali. Itu bekas punya kakak gue dulu waktu kuliah di UGM!” Gue: Hahh?? Berarti udah lama banget dong? Kok masih awet aja? Riana: “Awet banget banget banget justru, lo cobain aja gih” Bla Blaaa...setelah panjang lebar cerita sampe hujan reda hujan reda lagi...hihihi...
Ternyata temen gue pake printer laser fuji xerox, aku sih ga langsung percaya gitu aja. Karena saya salah satu tipe orang yang suka survey dan riset dulu sebelum membeli apa-apa, biar nggak ada penyesalan di akhir. Okeh, saya sudah menyimpulkan semua tentang printer laser. Kebetulan selama saya pergi ke percetakan kecil dibelakang rumah, mereka tidak memakai printer laser melainkan injek. Itu lebih dahsyaaat lagi tintanya selain murah banget bisa direfil lagi. Nahh, tapi ada tapi tapinya...kalau ngeprint gambar suka basah, jadi harus dikeringin dulu sebentar. Kalau harga printernya sendiri beda tipis kok sama laser.
Masuklah saya pada minggu terakhir di akhir bulan, udah waktunya beli printer sekarang nih pikir saya, karena takutnya uangnya kepake dan tugas akhir yang sudah setumpuk minta dicetak. Setelah me-list kelebihan dan kekurangan antara printer injek dan laser ternyata banyak kelebihan di list saya tentang printer laser, walaupun printer lasernya lebih mahal 5% ketimbang injek. Tapi saya kekeh untuk membeli printer laser besoknya di ITC Mangga Dua. Karena menurut saya laser lebih banyak mencetak kertas ketimbang injek. Laser bisa menghasilkan 1000 lembar cetakan untuk 1 toner, ini salah satu alasan yang saya butuhkan sebagai mahasiswi tinggat akhir untuk mencetak semua tugas-tugas. Yang kedua adalah tonernya tahan sampai tiga bulanan walaupun tidak dipakai, sedangkan injek tintanya mudah kering dan mampet (ini survey dari temen-temen yang punya printer injek loh, bukan kata gue). Dan akhirnya, seneng banget sekarang punya printer laser sendiri dirumah :D
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H