Pengertian Qalbu
Dalam Akhlak Tasawuf
Dalam Akhlak Tasawuf, Qalbu adalah bagian spiritual manusia yang berfungsi sebagai penggerak dan pengontrol anggota tubuh lainnya. Qalbu juga diartikan sebagai hati, yang memiliki berbagai fungsi,diantaranya sebagai berikut :
- Menghasilkan pengetahuan yang benar
- Memberikan intusiasi yang menyeluruh
- Mengenal Allah SWT.
- Menangkap misteri ketuhanan
- Sebagai tempat pertanggung jawaban manusia
Dalam Akhlak Tasawuf juga Qalbu diartikan sebagai alat penghubung atau dzikir seorang hamba kepada Allah SWT.Hati yang selalu menghadap Allah akan mendapatkan limpahan petunjuk,Rahmat,dan penjagaan diri kita dari perbuatan yang tidak baik. Kata Qalbu tersendiri berasal dari Bahasa arab yaitu qalaba-yaqlibu yang berarti membalikan atau memalingkan. Qalbu tersendiri adalah sesuatu yang halus dan yang halus inilah hakikat asli dari pribadi seorang manusia yang terkadang merasakan kegundahan dan kebahagiaan.dan jika qalbu kita baik maka akan baik pula seluruh tubuh manusia. Dan sudah seharusnya dalam qalbu kita memiliki keimanan yang kuat agar setiap prilaku baik yang telah kita pelajari sedaari kecil hingga saat ini tetap terjaga dan tidak menghilang dari pribadi diri kita sendiri karna apabila sudah hilang prilaku baik kita maka akan sulit untuk membalikan prilaku baik tersebut.terkecuali jika kita memang benar-benar istiqamah dalam memperbaiki diri pribadi kita tersendiri.
Adapun beberapa qalbu yang mempengaruhi kepribadian seseorang menurut Al-Ghazali diantaranya :
- Sifat kebuasan
- Sifat kebinatangan
- Sifat kesyaitanan
- Sifat ketuhanan
Sifat kebuasan dan kebinatangan ini terdapat di dalam diri manusia,meraka selalu dekat dengan marah dan hawa nafsu, bila manusia itu dikuasai oleh kemarahan maka manusia itu dikuasai oleh sifat kebinatangan dan kebuasan, yaitu permusuhan, dan serangan terhadap manusia lain dengan pukulan dan makian. Bila manusia dikuasai hawa nafsu maka ia melakukan pperbuatan-perbuatan hewan yaitu kerakusan dan lain-lain.adapun sifat kesyaitanan yaitu mengikuti nafsu syahwat dan kemarahan.maka menghasilkan sifat menggoda,menipu, mencari bukti,tipu muslihat,membuat contoh yang tidak-tidak, merusak, perkataan kotor dan sebagai nya.dan sifat ketuhanan yaitu ilmu kebaikan,hikmah,yakin, meliputi pengetahuannya tentang hakikat segala sesuatu, mengetahui segala urusan menurut yang benar, ia terlepas dari perbudakan hawa nafsu, dan kemarahan dan berkembanglah sifat-sifat mulia, lantaran terkungkungnya hawa nafsu, dan kembalinya ke atas normal.sifat-sifat mulia itu seperti sifat menjaga diri,merasa cukup dengan yang ada, tenang,zuhud,wara,taqwa,lapang dada,malu berbuat keburukan,ramah,tolong menolong dan sebagainya.
Maka dari itu qalbu bagaikan pohon dan seluruh anggota tubuh adalah cabng-cabang pohon tersebut, Dimana baik cabang-cabang tersebut tergantung pada pohonnya yaitu qalbu. Qalbu bagaikan raja, sedangkan seluruh anggota tubuh mengikutinya.jika raja baik maka baik pula para pengikut nya (tubuh) dan jika raja rusak maka akan rusak juga pengikut nya.maka dari itu kita harus bisa mengolah qalbu kita agar membentuk kepribadian yang baik.dan jauhi perbuatan yang tidak seharusnya kita lakukan.
Qalbu adalah wadah, maka dari itu buatlah wadah tersebut menjadi wadah yang baik.dan isilah dengan hal-hal yang baik pula maka seluruh prilaku kita akan membuahkan hasil yang baik.
Penulis : M. Rizqi Ulil A'mal
Dosen Pengampu : Dr. Hamiadullah Mahmud L.C, M.A
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H