Mohon tunggu...
Rizki Tarigan
Rizki Tarigan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/Mahasiswa

Designer,Writing and search anginering

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Toleransi Beragama Lewat Nilai-Nilai Pancasila

13 Juni 2024   11:12 Diperbarui: 13 Juni 2024   13:05 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama: Rizki Tarigan

Ica Karina

Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter bangsa yang toleran, terutama dalam hal perbedaan agama. Sila pertama, "Ketuhanan yang Maha Esa," mengandung makna mendalam tentang pengakuan dan penghormatan terhadap berbagai agama yang ada di Indonesia. Pengamalan nilai-nilai Pancasila sangat penting untuk membangun toleransi dalam masyarakat yang majemuk. 

Toleransi beragama merupakan fondasi esensial untuk menciptakan keharmonisan di tengah masyarakat yang terdiri dari berbagai latar belakang kepercayaan. Ketika masyarakat mampu saling menghargai perbedaan, kehidupan bersama menjadi lebih damai dan harmonis. Selain itu, toleransi beragama juga mendukung stabilitas sosial dan politik yang penting bagi pembangunan negara.

Desa Balun di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, merupakan contoh nyata bagaimana nilai-nilai Pancasila diterapkan untuk membangun toleransi beragama. Desa ini dikenal sebagai "Desa Pancasila" karena keragaman agama yang ada di sana, seperti Islam, Kristen, dan Hindu, yang hidup berdampingan dengan harmonis. Masyarakat Desa Balun rutin mengadakan acara yang melibatkan semua umat beragama, seperti kerja bakti bersama, perayaan hari besar keagamaan, dan diskusi lintas agama. 

Salah satu kegiatan yang mencerminkan toleransi beragama di Desa Balun adalah perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia, di mana semua warga desa, tanpa memandang agama, turut berpartisipasi dalam berbagai kegiatan, mulai dari upacara bendera hingga lomba-lomba tradisional. Keberhasilan Desa Balun dalam menjaga kerukunan beragama menunjukkan bahwa pengamalan Pancasila dapat mendorong terciptanya lingkungan yang saling menghargai dan menghormati perbedaan.

Meskipun banyak contoh sukses dalam penerapan nilai-nilai Pancasila untuk membangun toleransi beragama, masih ada tantangan yang harus dihadapi. Salah satu tantangan utama adalah penyebaran paham radikalisme yang dapat merusak kerukunan antarumat beragama. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama meningkatkan kesadaran tentang pentingnya Pancasila sebagai dasar negara. Sosialisasi nilai-nilai Pancasila melalui berbagai media, seminar, dan diskusi publik dapat menjadi solusi efektif. Selain itu, peran tokoh agama dan pemimpin masyarakat sangat penting dalam mengedukasi dan membimbing umatnya untuk hidup berdampingan dengan damai.

Membangun toleransi beragama melalui pengamalan Pancasila bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga tanggung jawab setiap individu dalam masyarakat. Dengan menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa menciptakan lingkungan yang harmonis dan damai, di mana setiap orang bisa hidup berdampingan tanpa memandang perbedaan agama. Contoh dari Desa Balun dan upaya pendidikan toleransi di sekolah-sekolah menunjukkan bahwa dengan komitmen bersama, toleransi beragama bisa diwujudkan dan dipertahankan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun