Pembangunan desa hari ini memang menjadi fokus dari negara. Berbagai stimulus, insentif dan bantuan digelontorkan dari negara kepada desa. Hal ini dimaksudkan agar mampu menciptakan pemerataan, dan mengurangi celah ketimpangan. Pemerintah pusat dengan sumber dana berasal dari APBN memiliki program besar yakni alokasi dana desa atau ADD. Program ini dimaksudkan untuk pembangunan sarana dan prasarana fisik desa seperti pembangunan jalan, jembatan, jaringan irigasi. Dengan ADD warga desa berembug untuk memutuskan pembangunan apa yang akan dilakukan pada tahun berjalan. Umumnya proyek yang disepakati ialah proyek yang dapat diselesaikan dalam kurun waktu satu tahun anggaran.
      Program yang sama juga tengah dijalankan oleh pemerintah Kabupaten Berau, bertajuk ADK atau alokasi dana kampung. Program yang dicanangkan oleh Bupati Berau H. Muharram ini, bermaksud untuk meningkatkan kehidupan warga kampung. Setelah warga kampung berembug, dana bisa digunakan untuk berbagai proyek dan kegiatan yang bermanfaat bagi kampung. Di Kampung Sido Bangen misalnya, ADK dimanfaatkan untuk membangun kantor kepala kampung, agar pelayanan administrasi kependudukan bisa ditingkatkan. Sedangkan di kampung Merasa, ADK digunakan untuk menyelenggarakan perhelatan Pesta Budaya Meja Panjang yang menjadi tradisi warga Dayak dan juga daya tarik wisata.
      Baik ADD maupun ADK memberikan manfaat yang besar bagi warga kampung, namun ADK hanya bisa dimanfaatkan oleh warga kampung di Berau. Harapannya semakin banyak daerah lain mengikuti langkah kongkret Berau dalam membangun kampung atau desanya, karena yang akan mendapatkan manfaat dari alokasi anggaran ini, tidak lain dan tidak bukan ialah warga desa atau kampung itu sendiri.
     Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H