Ancaman Corona dan Langkah Kebijakan Bupati Berau

Dunia seakan bersatu padu menghadapi pandemi corona. Corona Virus Disease 2019 atau COVID-19 saat ini tengah menghantui seluruh penduduk dunia, tak terkecuali Indonesia. 

Pada awal maret lalu, pemerintah pusat mengumumkan kasus positif corona pertama. Langkah-langkah pemerintah pusat diambil guna menekan penyebaran virus corona, salah satunya dengan social distancing. Selain pemerintah pusat, pemerintah daerah juga mengambil langkah-langkah strategis dan terukur guna menghadapi pandemi ini.

Provinsi Kalimantan Timur akan menerapkan lockdown apabila kasus positif corona di wilayahnya semakin membesar. Hal yang sama juga dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Berau. Bupati Berau, H. Muharram saat memimpin rapat penanggulangan wabah corona, sepakat agar opsi lockdown tetap dilakukan, disamping koordinasi dengan semua pihak yang tergabung dalam gugus tugas penanggulan corona. 

Salah satu kebijakan yang dipilih oleh gugus tugas ialah meliburkan sekolah, membatasi pertemuan massal, memantau RSUD, pembentukan posko pengaduan serta melakukan pengawasan jalur trasnportasi.

Langkah-langkah tersebut sangat menentukan penyebaran virus corona beberapa hari mendatang. Sebab memperlambat pergerakan dan penyebaran virus adalah langkah awal dalam menghadapi pandemi, sebelum vaksin atau antivirus corona berhasil diujicoba dan layak diberikan kepada warga. 

Langkah kebijakan Bupati Berau dapat dikatakan tepat, mengingat mengulur-ngulur waktu penerapan hanya akan memperbesar kemungkinan virus menyebar dengan cepat dan luas. 

Selain langkah-langkah preventif dan kuratif, pemerintah Kabupaten Berau juga tengah mempersiapkan langkah-langkah strategis menghadapai dampak sosial dan ekonomi yang baru akan terasa beberapa bulan ke depan. 

Harapannya tentu saja semua langkah-langkah yang diambil tersebut memberikan dampak signifikan terhadap penyebaran virus corona, peran aktif warga masyarakat Berau juga menjadi faktor besar dalam keberhasilan melawan wabah corona ini.