Sungai Segah adalah salah satu sungai yang membelah kota Tanjung Redeb, Berau. Keberadaan Sungai Segah terbukti sangat bermanfaat bagi warga. Tidak hanya sebagai sarana transportasi, namun juga sebagai tempat usaha warga, khususnya warga yang memiliki keramba. Disamping itu Sungai Segah juga dijadikan sebagai tempat berwisata, pada malam hari di tepian Sungai Segah banyak remaja yang menongkrong di tepian sungai. Banyaknya manfaat sungai segah menjadikan keberadaannya sangat penting, sehingga kondisinya harus tetap dijaga.
Menjaga sungai inilah yang kemudian dilakukan oleh Bupati Berau, H. Muharram, pada awal tahun ini. Pada bulan Januari 2020, Sungai Segah berubah warna menjadi kehijauan, dan ratusan ikan milik warga yang berada di Keramba di atas Sungai Segah mati mendadak. Warga Berau, di tepian Sungai Segah meminta penjelasan kepada pemerintah terkait penyebab tercemar Sungai Segah.Â
Banyak hal yang kemudian menjadi faktor penyebab Sungai Segah tercemar. Bupati Berau H. Muharram mensinyalir, bahwa aktivitas perkebunan dengan teknik pemupukan tak tepat oleh Perusahaan HHM, sebagi penyebabnya.Â
Untuk itu, Bupati Berau meminta agar pihak perusahaan HHM menghadapi konsekuensinya. Pertama, mengganti rugi kepada warga terdampak, kedua, apabila tidak memiliki itikad baik mengganti rugi maka kasus pencemaran akan dibawa ke jalur hukum.
Pihak perusahaan sendiri akhirnya menyanggupi tuntutan Bupati Berau, H. Muharram, perusahaan HHM akan menghentikan sementara aktivitas perkebunanannya dan akan membayarkan ganti rugi kepada warga yang menjadi korban, lebih khusus kepada warga yang ikannya mati.Â
Ketegasan dalam kepemimpinan Bupati Berau H. Muharram harus diapresiasi, mengingat tidak banyak kepala daerah yang mau menuntut perusahaan yang terbukti melanggar ketentuan.Â
Harapannya ke depan kasus seperti ini tidak terjadi lagi, dan langkah-langkah preventif guna mencegah kasus ini terulang kembali harus diupayakan oleh semua pihak tanpa terkecuali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H