Mohon tunggu...
rizki surya
rizki surya Mohon Tunggu... Freelancer - menulis dan bercerita

mengalami melihat menceritakan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Masa Depan Desa Berau

7 Februari 2020   18:05 Diperbarui: 7 Februari 2020   18:09 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dunia hari ini berubah dengan cepatnya, siapa saja yang tidak memahami dan beradaptasi dengan perubahan tentu akan tertinggal. Kecepatan telah menjadi kunci perubahan hari ini, tanpanya akan semakin sulit untuk bersaing. Untuk itu pembangunan juga terus ditingkatkan dan dipercepat, dapat kita saksikan bahwa pembangunan telah menjadi nafas dari pemerintahan hari ini, hampir tiap hari banyak infrastruktur, sarana dan prasarana yang diresmikan, namun pembangunan fisik saja tidaklah cukup.

Bagaimana langkah pembangunan sumber daya manusia juga harus dipikirkan secepat pembangunan fisik. Pembangunan yang serba cepat tersebut jugalah harus inklusif, artinya tidak hanya Kawasan ekonomi dan industri saja yang dikebut pembangunannya namun juga Kawasan desa. Telah lama desa dan kecepatan tidak pernah ada dalam satu kalimat, sebaliknya kesan lambat dan malas justru lebih lekat untuk menggambarkan desa. Namun, tampaknya pandangan ini telah banyak berubah khususnya di kabupaten Berau, Kalimantan Timur.

Bupati Berau, H. Muharram melakukan banyak terobosan dengan program-programnya yang pro-desa. Setelah menggelontorkan hampir 200 milyar untuk desa dengan ADK di tahun pertamanya menjabat, program-program pro-desa lainnya juga dijalankan. Sebut saja program SKSP atau satu kampung satu produk, dimana kampung diharapkan mampu menghasilkan produk unggulan. Produk unggulan ini akan mampu berdaya saing apabila dikelola dengan baik dan profresional lewat BUMK atau badan usaha milik kampung.

Selain itu ada pula program Kadira atau kampung digital Berau dimana pembangunan internet yang masif dikerjakan di kampung-kampung Berau, sehingga warga Kampung dapat melek internet dan dunia digital, juga mampu memasarkan produk kampung ke skala yang lebih luas. Setelah memiliki produk dan pemasaran, potensi-potensi desa lainnya juga akan dikembangkan lewat program Rumah Kreatif dan Kampung Memanggil dimana usaha dan produk unggulan warga kampung akan didampingi untuk berkembang. Pendampingan dilakukan oleh pihak yang memahami persoalan kampung, dan juga ditangani oleh para Sarjana yang berasal dari kampung.

Harapannya dengan berbagai insentif pemerintah kepada desa atau kampung, maka masa depan akan menjanjikan bagi setiap warganya. Sehingga warga kampung tidak perlu lagi merasa direndahkan atau harus menggantungkan hidupnya dengan pergi ke kota, cukup tinggal di kampung dan kesejahteraan akan mendatangi warga kampung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun