Mohon tunggu...
Rusdianto Samawa Tarano Sagarino
Rusdianto Samawa Tarano Sagarino Mohon Tunggu... Dosen -

Membaca dan Menulis adalah Mutiara Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Persatuan Indonesia

2 November 2015   15:00 Diperbarui: 2 November 2015   15:04 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Penting, demokrasi lebih utama daripada kepentingan individu dan golongan. Demokrasi di Indonesia harus terus diupayakan perbaikan. Walaupun masih banyak celah kekurangan sana sini. Lebih urgènt lagi, berharap pada partai politik sebagai pilar pelaksanaan demokrasi. Ukuran keberhasilan pemilu dilihat persfektif penyaluran aspirasi dan berserikat termasuk mendirikan partai politik. Pada pemilu 2014 ada 12 partai politik yang ikut menjadi kontestan. Namun, akuntabilitas dan performa politik sangat buruk. Perlu dipertanyakan lebih dalam pada partai lama sebabtidak berusaha "clean party" dari adagium kepentingan sesaat.

Partai politiklah yang menghasilkan kader untuk meneguhkan sikap mendidik agar menjadi negarawan sejati tanpa dahulukan kepentingan individu maupun kelompok. Banyak partai diragukan integritas, persauan dan kerakyatannya. Pasalnya,tak peduli lagi terhadap harapan rakyat.Apabila parpol mampu tegakkanprinsip kemakmuran untuk rakyat. Maka, kehadiran partai tersebut terjamin kualitasnya dalam proses demokrasi. Tetapi, kebanyakan partai selama ini hanya menjadi lahan pencari kenikmatan diatas keringat rakyat.

Apalagi bangsa Indonesia mengalami krisis moral cukup berat, menjadi ancaman emosi sosial yang suatu saat bisa saja meledak. Rakyat Indonesia terkenal santun dan pendiam (silent people) akan berubah menjadi garang dalam ekspresi sikapnya. Permasalah kehidupan negara sangat kompleks seiring intensitas konflik politik antar elit membuat konsentrasi kebijakan tak lagi optimal sehingga sulit mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Tentu, mengatasi masalah tersebut butuh anak bangsa yang berpegang teguh pada pendirian dan cita-cita agar dapat melaksanakan janji kebangsaan Indonesia yakni sila ketiga pancasila “persatuan Indonesia” tanpa cerai berai. Semboyan itu menerangkan gagasan dasar berbagai suku dan agama untuk menggapai tujuan bersama dalam kehidupan majemuk.

Kelahiran Perindo

Kehadiran partai persatuan Indonesia merupakan kehendak alam yang direstui oleh seluruh rakyat karena persatuan menjadi alat perekat yang harus didayagunakan untuk memajukan negara dan bangsa Indonesia menuju cita-cita nasional kita adalah masyarakat adil dan makmur berdasarkan pancasila dan UUD 1945 dalam negara kesatuan republik Indonesia.

Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang kita rasakan saat ini sangat dinamis karenaalam sosial tumbuh dari unsur-unsur kebudayaan. Makna munculnya partai persatuan Indonesia adalah menyatukan sikap nasionalisme dalam perasaan sama, kekeluargaan dan gotong royong. Perindo akan menjadi partai masa depan, dikala mampu wujudkan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila. Pakar sosiologi politik John Effendy (2012:13) menilai bahwa persatuan kuat ketika sintesa harmonisasi berjalan diatas kesadaran masyarakat.

Maka, partai persatuan Indonesia (perindo) harus membangun kebersamaan dan memelihara persatuan sehingga terciptanya kehidupan selaras, serasi dan seimbang. Kehidupan demikian, menjadi dambaan rakyat Indonesia, sebagaimana amanat founding fathers. Sebagai partai baru, tentu patut apresiasi dan sama-sama membesarkanya karena perindo itu jiwanya “pancasila” terkandung dalam badan persatuan dan bertekad kuat seperti garudamelambangkan diri bahwa Indonesia itu rumah dunia yang wajib dirawat oleh partai persatuan Indonesia (perindo).

Kelahiran perindo membawa pesan ideologis, yaitu membangun kehidupan rakyat, masyarakat, bangsa dan negara yang bersatu dalam napas perjuangan untuk wujudkan pemerintahaan yang kuat, efektif, efisien, bersih, taat dan berwibawa serta dihormati dalam dunia. Proses terbentuknya persatuan Indonesia (perindo) tersebut ingin bangsa Indonesia benar-benar merdeka, mandiri, bebas menentukan nasibnya sendiri tidak tergantung pada bangsa lain.

Kebulatan tekad perindo mewujudkan persatuan Indonesia tercermin dalam manifestasiyang mengikrarkan“satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa Indonesia”. Hal ini sumber berseminya nasionalisme modern, yang dimulai daripartai persatuan Indonesia.Oleh sebab itu, kelahiran perindo bersifat mutlak atas kehendak alam yang direstui oleh Tuhan.

Perindo menyadari bergesernya ideologi bangsa sala satu ancaman terberat. Deklarasi perindo alat populis membawa keluar rakyat atas rasa tidak percaya terhadap bangsa sendiri. Partai persatuan Indonesia sebagai titiktemu (common denominator)seluruh arus kultur maupun sikap politik anak bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun