Akhlak kepada Rasulullah SAW melibatkan menghormati, mengikuti ajaran dan contohnya, serta menyebarkan cinta dan kasih sayang kepada beliau sebagai contoh utama dalam kehidupan. Ini termasuk menjaga adab dalam berbicara tentang beliau, menjalankan ibadah dengan penuh kesungguhan, dan memperhatikan etika dalam berinteraksi dengan sesama umat Islam dan manusia pada umumnya, sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Rasul itu ialah seorng laki-laki merdeka yang diberikan wahyu oleh allah tentang agama dan mendapat perintah supaya menyiarkannya(tabligh) kepada semua makhluk(terutama manusia dan jin).kalau tidak mendapat perintah bertabligh,maka dia disebut nabi saja.
Jelasnya,seorang Rasul itu diwajibkan bertabligh untuk menyampaikan syariat agama kepada masyarakat, sedangkan seorang Nabi tidak ditugaskan demikian. Seorang nabi hanya diwajibkan memberitahukan kepada masyarakat bahwa dirinya itu nabi dan memberi penerangan tentang syariat seorang Rasul, terutama mengenai perkara gaib. Para nabi dan rasul itu adalah hamba-hamba Allah yang paling utama, Firman Allah SWT,
Dan semua mereka itu kami lebihkan atas sekalian alam (Al-An,am, 6:86)
Adapun banyaknya nabi dan rasul itu tidak ada yang tahu selain Allah SWT. Kita kaum muslimin wajib percaya bahwa Allah SWT telah mengutus para Rasul dan mengangkat para nabi dan rasul mulai dari Nabi Adam as sampai dengan Nabi Muhammad SAW.
Tujuan pokok dari kebangkitannya para Rasul itu ialah untuk mengajak umatnya agar beribadah kepada Allah serta menegakkan agama-nya.
Firman Allah SAW:
Tidaklah kami mengutus seorang rasul yang sebelum kamu (Muhammad),melainkan kami memberi wahyu kepadanya, yaitu tiada Tuhan melainkan aku sendiri, sembahlah olehmu akan Aku. (Al-Ambiya, 21:25)
Kehadiran para Rasul adalah untuk membimbing umat manusia supaya berada dalam jalan yang benar yang dikehendaki Allah dan Rasulnya, memiliki akhlak mulia dan sopan santun yang mempertinggi jiwa. Rasul juga berupaya menetapkan hukum-hukum dan segala peraturan yang harus diikuti oleh manusia selama hidupnya.
Dengan demikian arti beriman kepada nabi dan rasul adalah tidak cukup hanya dengan pengakuan hati dan lisan saja, tetapi harus disertai dengan kesediaan melaksanakan seruannya dalam kenyataan hidup sehari-hari, sehingga manfaatnya lebih terasa lagi Beliau adalah manusia yang paling mulia akhlaknya. Beliau sangat dermawan, paling dermawan di antara manusia. Pada bulan Ramadhan, beliau lebih dermawan lagi, lebih kencang memberi dibanding angin yang berhembus.
Jika memilih urusan, beliau pilih yang paling mudah selama tidak melanggar syariat Allah.
Beliau sangat menghindar dari dosa. Jika diri beliau dizalimi, beliau sangat sabar. Namun, jika hak Allah yang dilanggar, beliau sangat murka.