Mendesak: hal-hal yang menekan, menuntuk untuk diperhatikan segera dan harus dikerjakan.
Contoh:
- Penting-Mendesak: ujian besok, teman terluka, terlambat masuk kuliah (orang yang suka menunda-nunda)
- Penting-Tidak mendesak: merencanakan menetapkan sasaran, olahraga, menjalin hubungan (orang yang suka menentukan prioritas)
- Tidak penting-Mendesak: telepon yang tidak penting, masalah kecil orang lain, tekanan sesama (orang yang “yes man”)
- Tidak penting-Tidak mendesak: banyak nonton TV, shoppingholic, buang-buang waktu (orang pemalas)
Habits 4: Berpikir menang-menang
Jika Habits 1-3 lebih kepada pribadi, kali ini Habits 4 lebih kepada umum. Yaitu berpikir menang-menang, bukan saya dan kamu yang menang. Tetapi, kita sama-sama menang! Dasarnya adalah bahwa kita semua itu sama, sama-sama memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing.
Contoh berpikir menang-menang: Teman saya tahu dalam ilmu agama dan saya tahu ilmu dagang. Jika kami berpikir menang-menang, saya mengajari dia ilmu dagang dan dia mengajari saya ilmu agama. Jika teman saya berpikir menang-kalah, dia pastinya tidak akan mengajari saya ilmu agama, membiarkan saya jauh dari agama dan dia hanya memperdulikan dirinya saja sendiri. Begitulah sedikit perumpamaannya yaa
Habits 5: Memahami dulu, maka akan dipahami
Kita pastinya memiliki keinginan tersendiri, namun terkadang keinginan kita tidak dipahami oleh orang lain. Begitu pun sebaliknya, orang lain memiliki keinginan dan kita tidak bisa memahaminya.
Contoh memahami dulu, maka akan dipahami: ketika teman sekolah saya tidak membeli makan minum, saya memahami sepertinya dia tidak membawa uang. Lalu saya belikan dia makan minum. Saat perjalanan pulang, saya tidak membawa kendaraan, lalu dia mengajak saya untuk menumpang dengannya yang membawa kendaraan. Jika kita memahami orang dulu, maka kita akan dipahami.
Habits 6: Sinergi
Menurut Stephen Covey jika 1+1=3, maka itulah yang disebut Sinergi. Yaitu saling mengisi dan melengkapi perbedaan untuk mencapai hasil yang lebih besar daripada jumlah bagian per bagian.
Contoh bentuk Sinergi: kelompok saya mendapatkan tugas untuk berjualan produk kuliner. Kita bersinergi untuk mendapatkan hasil lebih, maka ada anggota yang bisa dalam kuliner bertugas memproduksi dan ada yang bisa dalam internet bertugas mempromosikannya. Dengan begitu hasil kami lebih besar dan cepat, bila dibandingkan dengan tiap anggota memproduksi dan mempromosikan sendiri-sendiri.