Mohon tunggu...
Rizki Ramadhani
Rizki Ramadhani Mohon Tunggu... -

I enjoy design, art, writing, photograph, and other colorful activities.\r\n\r\nSee my blog at http://redgalery.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Hati-Hati Separator Busway

21 Desember 2011   08:00 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:57 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_157829" align="alignleft" width="300" caption="Hati-Hati Separator Busway"][/caption] "Hati-hati Separator Busway" adalah sebuah rambu lalu lintas yang sering kita temui di trotoar jalur transjakarta. Apakah memang harus diletakan di trotoar? Mengapa tidak diletakan di lintasan pembatas antara jalur umum kendaraan dan transjakarta? Bila melihat dari keseharian para pengguna jalan di Jakarta, tidak sedikit yang menerobos pembatas jalur transjakarta ini. Rasa lelah yang menyebabkan kurang awasnya pengendara memperhatikan lalu lintas dan terburu-buru ingin mengejar tepat waktu ke tempat yang dituju, terkadang menjadi pemacu pelanggaran pembatas jalur transjakarta ini. Sementara, pembatas jalur transjakarta ini dibuat hampir sama tingginya dengan trotoar bagi pejalan kaki, seperti yang terlihat di sepanjang jalan Kuningan, Jakarta. Dalam artian di sini, bila para pengendara ingin mencoba mengukurnya, tinggi pembatas jalur transjakarta ini bisa menyebabkan kerusakan kendaraan yang memiliki dak bagian bawah rendah. Bahkan tidak jarang ada kendaraan yang akhirnya berhenti di atas pembatas transjakarta ini karena tersangkut tidak bisa bergerak. Di lain tempat, pembatas jalur transjakarta ini hanya dibatasi dengan sebuah garis putih tebal, yang tercoret tegas di aspal jalan-jalan yang dilalui transjakarta. Untuk jenis pembatas jalur transjakarta yang hanya berupa goresan cat ini, tidak akan merusak kendaraan para pengendara yang melanggarnya. Tapi apakah transjakarta yang terbiasa melaju tanpa antrian di jalurnya akan sigap berhenti bila tiba-tiba ada pengendara kendaraan umum yang ingin melaju di jalur transjakarta tanpa melihat kaca spion di sebelah kanannya? Siapakah yang akan disalahkan bila terjadi tabrakan di jalur transjakarta? Dan siapa yang akan menjadi korban bila terjadi kecelakaan?  (Rizki Ramadhani/"Ms Melody Canvas")

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun