Mohon tunggu...
Rizki Ramadhan
Rizki Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa universitas pamulang, prodi ilmu komunikasi fakultas ilmu komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Warna pink dan konstruksi gender : sejarah dan perubahan dalam pandangan sosia;

27 Desember 2024   18:35 Diperbarui: 27 Desember 2024   19:57 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Ilustrasi Pink. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki) 

Selain itu, gerakan pemasaran yang berfokus pada netralitas gender mulai mendorong penggunaan warna tanpa mengaitkannya dengan gender tertentu. Beberapa perusahaan bahkan menghapus kategorisasi berdasarkan warna untuk produk anak-anak, menciptakan ruang yang lebih inklusif.

Kesimpulan

Warna pink menggambarkan bagaimana konstruksi sosial dapat memengaruhi cara kita memaknai hal-hal sederhana seperti warna. hubungan pink dengan feminitas tidaklah tetap; ia merupakan produk dari proses sejarah, budaya, dan ekonomi yang kompleks. Dengan semakin meningkatnya perhatian terhadap pentingnya kesetaraan gender, warna pink kini menjadi simbol yang beraneka ragam karena kini warna pink bisa dipakai oleh seluruh gender meski masi banyak orang yang beranggapan bahwa warna pink adalah warna perempuan. Pergeseran ini membuktikan bahwa makna simbolis suatu warna dapat terus berubah seiring waktu, mencerminkan dinamika sosial yang terus berkembang.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun