Selain itu, gerakan pemasaran yang berfokus pada netralitas gender mulai mendorong penggunaan warna tanpa mengaitkannya dengan gender tertentu. Beberapa perusahaan bahkan menghapus kategorisasi berdasarkan warna untuk produk anak-anak, menciptakan ruang yang lebih inklusif.
Kesimpulan
Warna pink menggambarkan bagaimana konstruksi sosial dapat memengaruhi cara kita memaknai hal-hal sederhana seperti warna. hubungan pink dengan feminitas tidaklah tetap; ia merupakan produk dari proses sejarah, budaya, dan ekonomi yang kompleks. Dengan semakin meningkatnya perhatian terhadap pentingnya kesetaraan gender, warna pink kini menjadi simbol yang beraneka ragam karena kini warna pink bisa dipakai oleh seluruh gender meski masi banyak orang yang beranggapan bahwa warna pink adalah warna perempuan. Pergeseran ini membuktikan bahwa makna simbolis suatu warna dapat terus berubah seiring waktu, mencerminkan dinamika sosial yang terus berkembang. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H