Apakah Anda pernah mendengar istilah "real food"? Tren real food di media sosial sudah mulai digaungkan beberapa waktu belakangan ini. Sederhananya, real food adalah makanan yang alami dan minim proses. Ini melibatkan konsumsi makanan segar, utuh, dan minim bahan tambahan kimia berbahaya. Bayangkan saja, buah-buahan segar yang baru dipetik, sayuran hijau yang renyah, atau beras merah yang asli. Pendekatan ini dapat mendukung kesehatan karena makanan yang kurang diproses umumnya lebih kaya akan nutrisi dan serat. Real food dapat mencakup buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, protein, dari sumber alami seperti daging tanpa hormon, dan produk susu segar.
Real Food Jadi Tren?
Warga Tiktok akhir-akhir ini ramai membicarakan tentang pola makan real food. Beberapa konten kreator Tiktok mulai mengkampanyekan real food setelah mengalami dampak positif dari mengkonsumsi real food. Misalnya Bobby Ida pada akun Tiktoknya mengatakan, "...Sejak kapan makanan yang bergizi dan baik untuk kesehatan kita dicap sebagai diet. Seharusnya jenis makanan seperti  buah, sayur, ubi, atau nasi, dan ayam tanpa tepung dan tidak digoreng jadi normal food atau makanan pokok kita dan bukan dicap sebagai makanan diet."
Sejak munculnya ultra processed food, real food dianggap sebagai makanan aneh. Kadang disebut makanan diet, ada juga yang bilang makanan orang tua. Padahal pada awalnya real food adalah makanan yang normal dimakan siapapun walau bukan dalam keadaan diet sekalipun. Real food juga menawarkan pengalaman makan yang lebih kaya rasa dan memuaskan karena kita bisa merasakan cita rasa asli dari bahan-bahannya.
Manfaat Real Food
- Banyak nutrisi: Real food kaya akan vitamin, mineral, serat, dan antioksidan. Nutrisi-nutrisi ini membantu menjaga daya tahan tubuh, meningkatkan energi, dan membuat kulit Anda glowing.
- Meningkatkan mood: Anda akan merasa lebih bahagia dan berenergi ketika mengonsumsi real food.
- Menyehatkan kulit: nutrisi yang lengkap dalam real food membuat kulit Anda lebih sehat dan bercahaya.
- Berat badan ideal: kandungan serat yang tinggi pada real food membuat Anda kenyang lebih lama sehingga berat badanpun menjadi terkontrol. Jadi tidak salah jika real food dianggap sebagai makanan diet. Tetapi real food pada dasarnya adalah makanan normal  yang harus kita makan baik sedang diet maupun tidak.
Mengkonsumsi real food merupakan pilihan yang tepat untuk mendukung kesehatan karena makanan tersebut cenderung lebih kaya akan nutrisi dan serat. Mari populerkan kebiasaan mengkonsumsi real food supaya lebih sehat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H