Mohon tunggu...
rizki putra jakfar
rizki putra jakfar Mohon Tunggu... -

kuliah di Universitas Malikull Saleh Jurusan Teknik Informatika

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kuruptor Itu Menjadi Sebuah Pekerjaan Tetap

5 Januari 2014   22:48 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:07 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

By : Rizki Putra Jakfar

Zaman sekarang ini menjadi zaman yang di mana pekerjaan yangtidak halal menjadi populer dan menjadi pekerjaan nya para orang yang berpendidikan tinggi. Apa kita tidak merasa malu kalau kita telah menyelesaikan pendidikan yang tinggi nya sampai ke langit itu dan moral yang kita miliki sama dengan orang yang tidak pernah berpendidikan mulai dari sekolah dasar apakah kita tidak merasa malu atas semua ini ?

Apakah kita merasa kasian terhadap negara kita ini yang telah mendapat gelar menjadi negara no 3 korupsi terbesar di dunia apakah para koruptor itu tidak berpikir untuk menghapus kan korupsi yang ada di indonesia ini menjadi negara bebas korupsi .

Coba kita bayangkan betapa kayanya negara kita apabila tidak ada korupsi di negara ini tapi sayang semua di gelap kan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Dan andai saja negriini bertindak tegas atas koruptor itu mungkin tidak ada yang beranai menjadi kruptor ini tidak seorang koruptor yang telah ketahuan korupsi sampai bermeiar –mliar hanya di penjara beberapa tahun saja dan di dalam penjara itu pun setara dengan kamar hotel yang berbintang apa itu yang di maksut kurungan dalam penjara utuk koruptor seharusnya penjara untuk koruptor adalah jerajak besi dan sama dengan penjara yang kasus lainya.

Bangai mana lagi dengan koruptor yang sering memberikan suap ke pada para penjaga rumah tahanan agar si koruptor ini bisa keluar dengan bebas dan menikmati udara luar tahanan sama seperti orang biasa lainya. Apakah semua di bayar dengan duit bisa keluar dan terus bisa menikmati dunia dengan tanpa bersalah atas apa yang di buat nya kepada negara

Mengapa tahanan koruptor di istimewakan

hal ini masih banyak terjadi di beberapa tahanan yang ada di indonesia, sebearnya fungsi tahanan itu adalah agar orang yang telah melakukan kejahatan itu baik dalam tindak kriminal ataupun korupsi agar jera dan tidak mengulangi kejahatan yang sama lagi dan ini menjadi terbalik banyak para koruptor yang merasa betah berada di dalam kurungan mereka di karnakan tahanan mereka sudah setara dengan hotel berbintang dan makanya para koruptor di indonesia tidak ada yang merasa kapok atas perbuatan nya dan malah ada koruptor yang telah beberapa kali yang keluar masuk penjara dan tidak tanggung –tanggung koruptor itu sekali melakukan pekerjan nya dapat mengambil dana hinga puluhan terliun dan mereka hanya di tahan sekira 5 sampai 8 tahunan.

Apakah itu sudah sebanding dengan kejahtan yang di lakukan nya dengan mengambil ung negara hingga terliunan hanya di hukum dengan hitungan tahun saja apakah itu sudah adil ??? dan mengapa tidak sekalain yang melakukan korupsi ini di hukum mati dan tidak di beri ampun mungkin korpsi yang ada di negara kita ini kan hilang dan bebas dari tikus negara

Dan apabila korupsi elah tiada mungkin negara kita bisa menjadi negara maju seperti negar – negara yang ada di eropa sana

Basmi tikus negara

Banyak nama samaran atau cara masarakat banyak mencaci para koruptor dan masarakat ini selalu menentang apa yang di lakukan para koruptor terhadap negara ini dan masarakat ini hanya dapat berharap kepada pihak yang berwajib agar dapat menunutas kan maslah korupsi ini dan tidak memberi ampun kepada para koruptor yang telah mencuri uang negara dalam jumlah yang sangat besa. Harapan lainnya adalah tentang para pemimpin negara yang sangat berperan penting atas kemajuan bangsa ini agar melaksanakan tugasnya dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun