Mohon tunggu...
Rizki Pratama
Rizki Pratama Mohon Tunggu... -

traveller,pembelajar sejati

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bunda Putri Sang Malaikat 'Maut'

24 Oktober 2013   10:53 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:06 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berita beberapa hari ini lagi heboh dengan bunda putri yang membuat para pejabat jantungan. Bunda putri ini sesosok orang yang mempunyai kehebatan bisa dekat dengan para penguasa yang lagi menjabat posisi yang strategis. Bunda putri terkenal ketika mulai diangkat kepopulerannya disebut dalam persidangan LHI. Di dalam persidangan itu LHI menyebutkan kalau bunda putri mengetahui informasi mengenai resaffle dan informasi penting lainnya yang berkaitan dengan penguasa. Dan akhir-akhir ini pejabat yang diduga mengenal bunda putri terjangkit penyakit LUPA, mereka pura-pura lupa. Diawali dengan presiden kita yang setiap pernyataannya di akhiri dengan 1000 persen bohong dan 2000 persen bohong (apakah yang dimaksud  100 persen jujur 900 persen bohong?Wallahu A'lam). Tak kalah pejabat yang terduga mengenal bunda putri memberikan perlawanan yang tidak mengenal bunda putri. Maut disini karena ketika pejabat tersebut mengaku mengenal bunda putri jabatannya bakal melayang dan yang pasti akan menjadi pasien KPK.

Sosok bunda putri yang masih misterius menjadikan berita yang ada tidak berujung. Dokumentasi tentang bunda putri beredar bersama terduga pejabat. Tetapi biasanya pejabat-pejabat tesebut bersilat lidah. Gara-gara bunda putri ini para pengurus bangsa ini sibuk melakukan pembelaan diri dan melupakan tugasnya mengurus rakyat. Bisa disimpulkan mereka takut kehilangan jabatannya dan 'maut' diciduk KPK.

Semoga sosok bunda putri segera muncul dan bisa memperjelas kesaksiannya yang benar. Rakyat sudah bosan melihat pejabat pura-pura lupa, lupa rakyatnya, lupa tuhan sehingga korupsi, lupa istrinya sehingga menikah lagi, lupa kalau jabatan itu hanya sementara, lupa kalau harta tidak dibawa mati, lupa kalau korupsi itu merugikan rakyat, lupa kalau kemerdekaan itu banyak pahlawan gugur, bedanya pahlawan dengan mereka, pahlawan mengaharumkan nama bangsa, mereka menjatuhkan martabat bangsa. Bunda Pertiwi berduka eh Ibu pertiwi maksudnya. Semoga generasi penerus tidak rusak dan tidak meniru kelakuan pejabat yang korup.

Salam Indonesia Bersih

Merdeka!!

Ganyang Koruptor!!

NKRI HARGA MATI!!

KORUPTOR TEMBAK MATI!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun