Latar Belakang
Perkembangan teknologi digital membuat segala informasi dapat menyebar dengan begitu cepat melalui media sosial. Media sosial memungkinkan penggunanya dapat berinteraksi dengan pengguna lain yang jaraknya saling berjauhan, sehingga tanpa pernah bertemu mereka sudah saling mengenal satu sama lain karena adanya media sosial. Tanpa di sadari, fenomena ini telah membuat manusia hidup dalam dua dunia, yaitu dunia nyata dan dunia maya.
Interksi sosial di dunia nyata, ketika dua orang saling bertemu dan mereka saling menyapa ataupun saling bertatapan, saling melempar senyuman atau saling berjabat tangan, meskipun keduanya tidak saling berbincang hal tersebut sudah menunjukan adanya interaksi sosial di antara keduanya, karena interaksi sosial terjadi akibat keduanya saling menyadari akan kehadiran pihak lain yang menyebabkan perubahan perasaan atau perilaku dia antara keduanya.
Adanya media sosial yang merupakan salah satu dari adanya perkembangan teknologi digital menjadi perantara adanya interaksi sosial tanpa perlu berada dalam satu ruang atau tanpa harus bertemu secara langsung. Mereka bisa saling berinteraksi baik secara individu, kelompok bahkan organisasi melalui media sosial.
Media sosial sendiri meliputi Facebook, Instagram, Whatsapp  dan masih banyak lagi. Media sosial tidak hanya digunakan untuk saling berinteraksi saja, melainkan media sosial dapat di gunakan untuk menyalurkan hobi, mendapatkan penghasilan, bahkan dapat digunakan untuk menyombongkan diri. Di media sosial semua orang bebas dalam mengespresikan diri mereka.
Rumusan Masalah
Bagaimana hubungan media sosial dalam membangun interaksi di dunia nyata menggunakan pendekatan Aksiologi Ontologi dan Epistemologi?
Tujuan
Untuk mengetahui hubungan interaksi di media sosial menggunakan pendekatan Aksiologi, Ontology dan Epistemologi.
Pembahasan