Disclaimer: Semua yang termuat dalam tulisan berikut adalah pendapat pribadi
Sejak pertama menyaksikan penampilannya bersama Arsenal, saya sudah jatuh hati pada gerak tubuh dan sentuhan pertama dari pemain muda berambut pirang itu.Â
Caranya menerima bola mengingatkan saya akan gelandang tengah andalan Arsenal pada periode lalu Santi Cazorla, dia biasa mengarahkan tangan ke belakang untuk mengantisipasi lawan sembari membungkukkan badan.Â
Dalam sepersekian detik kemudian mengubah pandangan ke arah sebaliknya lalu melihat posisi rekan setim yang punya ruang bergerak kemudian memberikan umpan untuk menciptakan peluang. Emile Smith Rowe namanya, pemain yang jadi tumpuan masa depan banyak fans Arsenal.
Rekan-rekan setimnya di Arsenal seringkali memanggilnya Kevin, karena parasnya yang mirip gelandang Manchester City, Kevin De Bruyne.Â
Meskipun saya tidak keberatan jika ia nanti akan mencapai level De Bruyne, saya pikir (sebenarnya lebih ke mimpi) Emile ini akan menjadi sosok Fabregas+Santi Cazorla yang hadir dalam satu pribadi untuk memimpin lini tengah Arsenal beberapa tahun kedepan.Â
Usianya demikian muda, sangat nampak dari wajah dan cara berbicara di depan kamera nampak malu-malu apalagi ditambah kebiasaan membenarkan posisi rambutnya, persis mewakili usianya yang baru 21 tahun.Â
Akan sangat kontras jika dia sudah ada di tengah lapangan dan bertanding, ia demikian dewasa dan hampir selalu mengambil keputusan tepat.Â
Emile nyaman saat menguasai bola, ia tak sembarang melakukan dribel juga enggan bertele-tele sehingga menghasilkan alur umpan yang lancar.Â
Melakukan gerakan dan umpan yang sederhana justru menjadi kekuatannya di tengah lelahnya fans menunggu keajaiban Nicolas Pepe yang selama ini melakukan kebalikan dari Emile.Â