Menurut teman saya Nurbaya kopa novel ini menggambarkan suatu permasalahan tentang mencintai dan mengikhlaskan melalui tokoh "Aku" dan "Kamu". "Aku" digambarkan sebagai seorang laki-laki yang sudah jatuh cinta kepada seorang perempuan yang digambarkan melalui tokoh "Kamu".Kedua tokoh yang disajikan oleh penulis ini akan menyajikan berbagai macam perasaan, mulai dari perasaan memendam perasaan, kemudian berharap bisa memilikinya, jatuh cinta dengan perempuan yang dicintai, merasakan patah hati, hingga puncaknya harus mengikhlaskan kepergian Wanita yang dicintai.
Berdasarkan penjelasan dari kopa novel ini lebih banyak menggunakan alur maju, sehingga kita sebagai pembaca akan dibuat penasaran hal-hal apa yang akan terjadi pada cerita selanjutnya. Penulis menggambarkan tokoh "Aku" sebagai seseorang yang sedang diam-diam memiliki perasaan dengan wanita cantik yang diidam-idamkan.Â
Meskipun perasaan cinta itu ada, tetapi "Aku" tetap belum berani untuk mengungkapkan rasa cintanya kepada "Kamu".Jam demi jam hingga hari demi hari tokoh "Aku" masih memendam rasa cintanya dan belum juga memiliki keberanian untuk mengungkapkannya. Di dalam diri "Aku" aku masih banyak sekali keraguan, sehingga ia masih bingung untuk memikirkan cara yang tepat agar rasa cintanya berbalas dengan tulus dan bisa hidup bersama selamanya.
Di sisi lainnya, sang wanita yang dicintai "Kamu" tidak kunjung peka juga, maka perasaan yang dipendam oleh "Aku" semakin sulit untuk diungkapkan. Meskipun perasaan rasa cinta belum bisa diungkapkan, tetapi komunikasi tetap berjalan. Komunikasi yang dilakukan, seperti berbalas pesan, hingga akhirnya menjadi teman baik.Â
Dari teman baik inilah, perlahan-lahan rasa cinta yang dimiliki oleh "Aku" semakin tumbuh.Hingga pada suatu waktu, "Aku" berhasil mengungkapkan perasaan cinta yang telah lama dipendam kepada wanita cantik itu.Â
Setelah perasaan cinta berhasil diungkapkan, "Aku" sangat senang karena rasa cintanya dibalas dengan tulus dan wanita cantik itu pun setuju untuk melakukan komitmen kepada tokoh "Aku". Dari komitmen itulah, mereka akhirnya menjadi sepasang kekasih.Â
Hari demi hari kehidupan sebagai sepasang kekasih terus berlanjut.Tidak hanya itu, kehidupan yang dialami oleh "Aku" setelah wanita cantik itu menjadi kekasihnya berubah.Â
Perubahan itu membuat "Aku" menjadi pribadi yang lebih baik, sehingga cerita yang ada di dalam novel ini juga berisi tentang harapan dan cita-cita. Oleh karena itu, ketika membaca novel ini, pembaca akan menemukan beberapa nilai kehidupan yang bisa diambil.Namun, kisah cinta yang awalnya dimulai dengan kebahagiaan, sang wanita perlahan-lahan mulai menunjukkan perilaku yang berbeda.Â
Perubahan sikap dan perilaku itu membuat tokoh "Aku" bertanya-tanya mengapa kekasih hatinya mengalami perubahan sikap dan perilaku yang belum diketahui sebabnya. Hingga pada akhirnya, sang wanita (tokoh Kamu) ketahuan bahwa ia selingkuh dengan laki-laki lain."Aku" yang mengetahui hal itu seperti masih belum menerima kalau peristiwa itu benar-benar terjadi dan ia pun merasakan sakit hati yang cukup dalam.Â
Setelah memasuki cerita ini, pembaca akan disuguhkan cerita-cerita yang menyedihkan, sehingga pembaca pun akan merasakan kesedihan yang dialami oleh tokoh "Aku". Tak hanya itu, pembaca akan dibuat kecewa karena melihat sang wanita telah selingkuh dengan kekasih lain. Kesedihan yang digabung dengan rasa kecewa, maka akan membuat perasaan pembaca campur aduk.
Tokoh "Aku" bukan hanya merasakan luka yang cukup perih, tetapi ia harus rela kehilangan wanita yang dicintainya untuk memilih orang lain. Rasa kehilangan itu membuat tokoh "Aku" harus kuat untuk menerima sebuah pengkhianatan yang berasal dari wanita cantik yang telah dicintai sejak lama. bahkan, ia harus menerima kenyataan bahwa kekasih yang sudah dianggap bisa menemani masa tuanya harus berpindah ke pelukan orang lain.