Mahasiswa KKN MIT KE-18 UIN Walisongo Posko 96 sukses mengadakan kegiatan bedah film "Anak Desa Merajut Asa". Acara ini dilaksanakan pada Minggu (14/07/2024) dan menghadirkan Juni Prayitno, tokoh utama dalam film tersebut, sebagai narasumber. Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dan diikuti dengan antusias oleh masyarakat, terutama oleh anak-anak muda dari IPNU, IPPNU, dan Ansor Desa Tunggulsari.
Selama acara, para peserta aktif berdialog dengan Juni Prayitno, menanyakan berbagai hal terkait perjuangannya dalam mendirikan Protades (Program Digitalisasi Buku Letter C Desa) dan peluang bagi pemuda untuk terlibat dalam program tersebut. Juni Prayitno menyambut hangat semua pertanyaan dan mengapresiasi antusiasme peserta. Ia menyatakan bahwa film "Anak Desa Merajut Asa" penting untuk dipelajari lebih dalam karena mengandung pesan-pesan inspiratif yang relevan bagi anak muda. Juni juga menekankan pentingnya karya anak muda dan mendorong mereka untuk berani menunjukkan karya mereka agar bermanfaat bagi masyarakat luas.
Film "Anak Desa Merajut Asa" menceritakan kisah inspiratif Juni Prayitno, seorang pemuda dari desa terpencil di Kendal, Jawa Tengah, yang mencetuskan program Protades. Program ini bertujuan untuk menyelamatkan dan mendigitalisasi buku Letter C desa yang terancam punah. Buku Letter C adalah dokumen penting yang mencatat kepemilikan tanah di desa-desa Indonesia, dan melalui Protades, Juni Prayitno berupaya melestarikan dokumen tersebut agar tidak hilang ditelan zaman.
Berkat dedikasi dan kerja kerasnya, Protades telah membantu lebih dari 800 desa dan kelurahan di 38 kabupaten di seluruh Indonesia. Kisah perjuangan Juni Prayitno dalam film ini menjadi inspirasi bagi banyak orang, khususnya anak muda, untuk berani bermimpi, berinovasi, dan berkontribusi dalam membangun masa depan yang lebih baik. Film ini tidak hanya menyajikan cerita yang menginspirasi, tetapi juga mengajak penonton untuk memahami pentingnya digitalisasi dalam melestarikan sejarah dan identitas desa-desa di Indonesia.
