Mohon tunggu...
Mochamad Rizki
Mochamad Rizki Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Magister Akuntansi Universitas Mercu Buana Jakarta

NIM: 55522120032 | Program Studi: Magister Akuntansi | Jurusan: Akuntansi Pajak | Fakultas: Ekonomi Bisnis | Universitas: Universitas Mercu Buana | Perpajakan Internasional dan Pemeriksaan Pajak | Dosen: Prof. Dr. Apollo, M.Si., Ak.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kuis 14 - Arete: Sintesis Aposteriori untuk Audit Pajak Usaha Pertambangan

4 Juli 2024   21:27 Diperbarui: 4 Juli 2024   21:57 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekilas Tentang Arete?

Kata Areté dalam bahasa Yunani mempunyai arti excellence dalam Bahasa Inggris, kata ini diinspirasikan dari pemikiran filsafat dari Plato. Dalam bahasa Indonesia, Areté dapat diartikan sebagai keutamaan ataupun keunggulan. Manusia yang bisa meraih tingkat excellence dalam hidupnya merupakan manusia yang mampu untuk menjadi manusia utama. Sejauh pemikiran dari filosofis Plato, menjadi seorang manusia utama merupakan bagian dari olah jiwa, terutama dengan kemampuan dari rasio manusia, agar dengan demikian manusia akan mencapai suatu kebahagiaan. Bagi masyarakat Yunani kuno, arete merupakan ketika kita menjadi orang terbaik dari yang kita bisa lakukan. Jadi arete akan berbeda-beda bagi tiap orang. Dalam Odysseia, Penelopeia memiliki arete dikarenakan ia sebisa mungkin menjadi istri yang terbaik. Namun dalam Iliad, Achilles juga memiliki arete karena ia melakukan sebisa mungkin untuk dapat menjadi prajurit terhebat seantero Yunani, dan juga Odysseuss memiliki arete karena ia begitu cerdas dan juga sangat cerdik. Namun Arete ini tak hanya dimiliki oleh manusia, melainkan juga dimiliki oleh benda-benda ataupun sebuah karya. Sebagai contoh rumah yang bagus, puisi yang indah, dan juga kuda yang kuat. Dalam Alegori Gua karangan dari Plato, wujud ideal dari sesuatu adalah aretenya, yaitu suatu tujuan yang berusaha dicapai oleh orang tersebut, Plato mengatakan bahwa arete merupakan sesuatu yang berusaha  untuk kita capai, namun selalu berada di luar jangkauan kita, itulah yang dinamakan tujuan. Dalam konteks audit pajak, arete dapat diterapkan melalui berbagai aspek, diantaranya sebagai berikut.

  • Kompetensi serta Keahlian: Auditor pajak harus memiliki kompetensi dan juga keahlian yang tinggi dalam bidang perpajakan. Hal ini mencakup tentang pemahaman mendalam tentang peraturan perpajakan, teknik audit, dan juga kemampuan analitis yang kuat terhadap suatu permasalahan perpajakan. Auditor yang kompeten akan mampu untuk mengidentifikasi serta menangani masalah perpajakan dengan efektif.
  • Integritas dan Objektivitas: Integritas merupakan kunci utama dalam audit pajak. Auditor harus mampu untuk menjalankan tugasnya dengan jujur dan juga adil, tanpa terpengaruh oleh tekanan atau kepentingan dari pihak lain. Objektivitas juga sangat penting, di mana auditor harus mampu untuk dapat menilai situasi dengan bijaksana dan tidak memihak.
  • Ketelitian dan Akurasi: Keunggulan dalam proses audit pajak tercermin dalam ketelitian dan juga akurasi auditor dalam memeriksa dokumen dan juga laporan keuangan. Setiap detail baik dari transaksi maupun laporan keuangan harus diperhatikan untuk dapat memastikan bahwa tidak ada kesalahan atau ketidaksesuaian yang kemungkinan akan terlewatkan.
  • Kepatuhan terhadap Etika dan Standar Profesional: Auditor pajak harus selalu mematuhi kode etik dan juga standar profesional yang berlaku. Hal ini juga termasuk untuk bisa menjaga kerahasiaan informasi klien, tidak melakukan praktik yang tidak etis, dan juga mengikuti pedoman audit yang telah ditetapkan.
  • Inovasi dan Adaptasi: Arete dalam suatu audit pajak juga mencakup tentang kemampuan untuk berinovasi dan juga beradaptasi dengan suatu perubahan peraturan perpajakan dan juga teknologi. Auditor yang unggul akan terus untuk memperbarui pengetahuan dan juga keterampilannya untuk tetap relevan serta efektif dalam pekerjaannya.

Sementara manfaat Arete dalam bidang audit pajak adalah.

  • Meningkatkan Kepercayaan Publik: Auditor pajak yang menjalankan tugasnya dengan keunggulan akan meningkatkan kepercayaan dari publik terhadap suatu proses audit dan sistem perpajakan secara keseluruhan.
  • Mengurangi Risiko Kesalahan: Ketelitian dan juga akurasi dari auditor akan mengurangi risiko kesalahan dalam pelaporan pajak, sehingga akan dapat mengurangi potensi sengketa pajak dan juga penalti.
  • Meningkatkan Efisiensi dan Efektivitas: Keahlian dan kompetensi dari auditor akan dapat meningkatkan tingkat efisiensi dan juga efektivitas dari proses audit, memungkinkan identifikasi dari masalah yang lebih cepat dan juga solusi yang tepat.
  • Mendorong Kepatuhan Pajak: Auditor yang integritasnya tinggi akan mampu untuk mendorong wajib pajak untuk selalu mematuhi peraturan perpajakan, karena mereka tahu bahwa proses audit dilakukan dengan adil serta profesional.

Arete dalam audit pajak berarti auditor harus berusaha untuk dapat mencapai keunggulan dalam semua aspek pekerjaan mereka, termasuk pengumpulan data, analisis, dan juga pelaporan. Bagaimana tentang penerapan Arete dalam Audit Pajak Usaha Pertambangan diantaranya dengan.

  • Keahlian dalam Regulasi: Auditor harus memiliki pengetahuan yang mendalam tentang peraturan perpajakan yang berlaku khusus untuk industri pertambangan. Mereka juga harus memahami Undang-Undang Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), serta peraturan dan kebijakan yang berlaku di sektor pertambangan.
  • Pemahaman  Terhadap Industri: Mengetahui karakteristik yang unik dari usaha pertambangan, termasuk juga dalam siklus operasi, biaya produksi, dan juga fluktuasi harga komoditas. Pengetahuan tentang operasional tambang, metode ekstraksi, serta lingkungan hukum yang berlaku juga penting.
  • Objektivitas: Menjaga objektivitas dalam proses pengumpulan dan juga analisis data, tanpa dipengaruhi oleh tekanan dari pihak eksternal. Auditor harus dapat untuk melakukan pekerjaannya dengan jujur serta tidak memihak.
  • Kerahasiaan: Menjaga kerahasiaan informasi sensitif yang didapatkan selama proses audit. Auditor juga harus memastikan bahwa informasi yang diperoleh selama audit tidak disalahgunakan.
  • Analisis Detail: Melakukan analisis yang mendalam dan juga teliti terhadap data keuangan dan data operasional. Auditor harus mampu untuk dapat mengidentifikasi masalah dan risiko dengan detail.
  • Transparansi: Menyajikan temuan audit secara transparan dan juga jelas, termasuk segala potensi kesalahan dan juga rekomendasi perbaikan. Auditor harus memastikan bahwa laporan audit tersebut mudah dipahami oleh semua pihak yang berkepentingan.

Sekilas Tentang Sintesis Aposteriori

Istilah dari apriori (“sebelum“) dan aposteriori (“sesudah“) dalam bidang ilmu filsafat banyak digunakan untuk membedakan dua jenis pengetahuan yaitu pembenaran atau argumen. Apriori merupakan suatu pembenaran yang independen dari sebuah pengalaman/terlepas dari pengalaman. Galen Strawson telah menyatakan bahwa argument dari apriori merupakan dimana sesuatu akan dapat dilihat bahwa itu benar hanya dengan berbaring di atas sofa. Kita tidak harus bangun dari sofa dan  juga pergi ke luar untuk dapat memeriksa segala sesuatu yang ada dunia ini. Sementara aposteriori merupakan pembenaran yang tergantung pada sebuah pengalaman atau dari bukti empiris misalnya “Beberapa orang saya temui sangat senang“. Ada banyak sudut pandang pada kedua jenis dari pengetahuan ini, dan keduanya merupakan salah satu masalah tertua dalam bidang filsafat modern. Pengetahuan empiris atau aposteriori merupakan pengetahuan yang berasal dari atau tergantung pada sebuah pengalaman, seperti” meja-meja itu berwarna hitam” yang merupakan sebuah statemen sintetik. Berbeda dengan sebuah statemen analitik “kucing hitam adalah kucing yang berwarna hitam” maka statemen sintetik dari “meja-meja itu berwarna hitam “ adalah tidak benar terkecuali jika semua meja didefinisikan berwana hitam. Dan untuk dapat membantah kebenarannya tidak akan muncul dari kontradiksi-diri. Hal tersebut akan kita dapatkan melalui sebuah pengalaman.

Manfaat Sintesis Aposteriori dalam Audit Pajak diantaranya adalah.

  • Akurasi yang Lebih Tinggi : Menggunakan data empiris dan juga observasi langsung akan dapat meningkatkan akurasi temuan audit, karena didasarkan pada bukti nyata.
  • Identifikasi Risiko yang Lebih Baik : Analisis data empiris akan sangat berguna untuk dapat membantu mengidentifikasi terhadap risiko kesalahan atau juga kecurangan dengan lebih efektif.
  • Kontekstualisasi  Suatu Temuan: Menempatkan suatu data dalam sebuah konteks bisnis akan dapat membantu auditor memahami implikasi sebenarnya dari temuan yang mereka temukan selama proses audit.
  • Rekomendasi yang Lebih Relevan : Rekomendasi yang diberikan berdasarkan suatu analisis empiris lebih relevan dan juga dapat diterapkan oleh entitas yang diaudit.

Penerapan Sintesis Aposteriori dalam Audit Pajak yaitu.

  • Pengumpulan Data Empiris.

Auditor mengumpulkan laporan keuangan, buku besar, faktur, dan juga dokumen terkait lainnya. Selain itu dokumen seperti pengembalian pajak periode sebelumnya, laporan pajak bulanan, dan juga catatan transaksi pajak. Kemudian melakukan inspeksi terhadap fisik aset, inventaris, dan juga operasional bisnis untuk dapat memastikan kebenaran laporan keuangan.

  • Analisis Data.

Auditor membandingkan data keuangan perusahaan dari tahun ke tahun untuk dapat mengidentifikasi tren atau juga anomali. Menghitung rasio-rasio keuangan seperti rasio utang terhadap ekuitas, rasio arus kas, dan juga rasio likuiditas untuk dapat menilai kesehatan keuangan perusahaan. Kemudian menggunakan analisis statistik tersebut untuk dapat mengidentifikasi pola atau hubungan yang tidak terlihat melalui pemeriksaan manual.

  • Sintesis Informasi.

Auditor menggabungkan hasil dari analisis data dengan temuan dari suatu observasi lapangan. Menempatkan data dalam sebuah konteks bisnis dan juga industri untuk dapat memahami implikasinya. Kemudian auditor juga menilai terhadap risiko kesalahan atau kecurangan berdasarkan data empiris dan juga pemahaman tentang operasional bisnis Perusahaan.

  • Penyusunan Laporan.

Auditor menyusun kesimpulan berdasarkan hasil dari analisis dan juga sintesis data yang telah dilakukan. Kemudian, memberikan rekomendasi untuk dapat melakukan perbaikan atau tindakan korektif berdasarkan temuan dari suatu audit. Kemudian auditor menyusun laporan audit yang telah mencakup semua temuan, analisis, dan juga rekomendasi, serta menyampaikan kepada para manajemen dan juga pihak terkait lainnya.

Sintesis aposteriori dalam proses audit pajak merupakan pendekatan yang menggabungkan data dan juga temuan empiris untuk mencapai  sebuah kesimpulan yang akurat dan relevan. Metode ini akan melibatkan pengumpulan data, analisis, sintesis informasi, dan juga penyusunan laporan yang komprehensif. Dengan menggunakan pendekatan ini, auditor diharapkan akan dapat meningkatkan akurasi temuan, mengidentifikasi risiko dengan lebih baik, dan juga memberikan rekomendasi yang lebih relevan dan juga dapat diterapkan.

Contoh Kasus Pada Usaha Pertambangan Golongan B

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun