Mohon tunggu...
Rizki Maulidin
Rizki Maulidin Mohon Tunggu... -

Seorang anak muda yg mulai gemar menulis dan membaca !!

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Makna dalam kiasan

18 Februari 2012   11:49 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:30 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Makna Di dalam Kiasan
Catatan kiri 3

Penaku pernah menari-nari di dalam kertas untuk menghasilkan satu kiasan yang memang aku peruntukan untuknya, dimana ketika mawar layu dan sayap-sayapnya memang terlihat rapuh disetiap mata tajam yang selalu memandangnya.
Di dewasa ini saya menyadari bawasannya tak mungkin hidup sesempurna yang digambarkan dan di impikan banyak orang seperti halnya firdaus,dan tidak mungkin juga hidup ini seindah ranu pani dan ranu regulo.
Berangkat dari rasa kepedulian dan keinginan untuk memberikan sesuatu yang bermangfaat buatnya bahkan untuk sedikit merubah kehidupannya, maka penaku berkata di dalam kertas itu :
“ JADILAH RUMPUT LIAR DARIPADA MAWAR” .
Imajinasi saya memaparkan rangkaian kata yang tak seindah syair-syair rubaiyat ini secara harfiah “TEGARLAH DAN TEGARKANLAH DALAM MENJALANI LIKA LIKU DUNIA “. Seperti halnya rumput liar yang bisa tumbuh dan berkembang didalam bidang apapun serta kokoh walau diterpa angin dan hujan, namun janganlah seperti halnya mawar karna mawar terlalu rapuh dalam keindahanya dan mawar hanya bisa tumbuh dibidang tertentu serta terlalu rapuh untuk diterpa angin dan hujan.
Awalnya kiasan ini diperuntukan untuk dimengerti dan disadari bahwa dunia ini keras dimana diantara kesenangan,kesedihan,ketidaksempurnaan, bahkan kecacatan di dalam kehidupan akan terus menerus berlangsung tanpa adanya negosiasi ataupun perjanjian bahkan tidak pula bisa menhindarinya karna itu adalah suatu kodrat kita menjalani hidup di tanah ini.
Namun sayang sejauh mata tajam saya memandang kiasan ini belum benar-benar terealisaikan oleh yang diperuntukanya,entah mungkin memerlukan waktu yang panjang untuk memulai dan mendapatkan hasil yang diharapkan,namun apapun itu saya harapkan kiasan itu bisa benar-benar berarti dan direalisaikan sebagaimana harusnya.
Percayalah satu hal disini saya tak berniat mengurui ataupun mengharapkan suatu imbalan tapi ini memang rasa kepedulian saya terhadap mawar yang seakan-akan rapuh

Tulisan ini di dedikasikan terhadanya dan diperuntukan untuk yang menerimanya dahulu..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun